Wall Street Masuk, S&P 500 dan Dow Jones Anjlok Imbas Tingginya Inflasi AS

Unsplash.com
Ilustrasi bursa Wall Street, New York Stock Exchange, Amerika Serikat
11/10/2024, 06.44 WIB

Bursa saham Amerika Serikat, Wall Street melemah pada perdagangan Kamis (10/10) akibat data inflasi AS yang lebih tinggi daripada perkiraan pasar. Indeks S&P 500 dan Dow Jones anjlok, setelah mencetak rekor sehari sebelumnya. 

Indeks S&P 500 turun 0,21% ke level 5.780,05, Dow Jones tergelincir 0,14% ke level 42.454,12. dan Nasdaq Composite melemah 0,05% ke level 18.282,05.

Manajer portofolio di Cookson Peirce, Luke O'Neill mengatakan, pergerakan pasar pada Kamis (10/10) sebagian besar dipengaruhi oleh laporan inflasi. Meskipun tidak ada kejutan besar, data menunjukkan inflasi yang sedikit lebih tinggi dari perkiraan.

“Orang-orang menjual saham-saham berkapitalisasi kecil dan menengah yang sedikit lebih sensitif terhadap suku bunga,” ujar O’Neill dikutip CNBC, Jumat (11/10).

O'Neill memandang data tersebut merupakan dukungan lebih lanjut untuk The Fed menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin di bulan November.

Inflasi Amerika Serikat naik 0,2% secara bulanan, mendorong tingkat inflasi tahunan menjadi 2,4%. Angka ini bulanan ini melampaui ekspektasi para analis, yang memperkirakan kenaikan bulanan 0,1% dan inflasi tahunan 2,3%. Namun, angka inflasi tahunan ini merupakan yang terendah sejak Februari 2021.

Menanggapi data terbaru inflasi Presiden Federal Reserve Atlanta, Raphael Bostic menyatakan terbuka untuk mempertahankan suku bunga pada pertemuan kebijakan November meski pasar berharap ada pemangkasan. 

“Bagi saya, hal ini menunjukkan bahwa mungkin kita harus mengambil jeda di bulan November. Saya sangat terbuka untuk itu,” kata Bostic kepada The Wall Street Journal.

Kekhawatiran mengenai kemungkinan Federal Reserve memperlambat laju pemangkasan suku bunga semakin meningkat. Data perdagangan dana berjangka dari FedWatch Tool CME Group menunjukkan peluang penurunan suku bunga sebesar 25 bps mencapai 85%. 

Tak hanya itu, notulen dari pertemuan terakhir yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan adanya perbedaan pandangan di antara anggota terkait pemangkasan suku bunga. Meski mayoritas mendukung pemangkasan setengah poin persentase pada bulan lalu, beberapa anggota lebih memilih langkah yang lebih moderat.

Sejumlah saham berguguran pada Kamis (10/10). Saham Asuransi Universal melonjak sekitar 12% setelah Badai Milton melanda Florida. Sementara itu, saham Pfizer turun sekitar 3% setelah investor aktivis Starboard Value menuduh perusahaan tersebut mengancam akan mengajukan tuntutan hukum terhadap dua mantan eksekutifnya. Advanced Micro Devices (AMD) juga melemah 4% setelah meluncurkan chip kecerdasan buatan yang akan bersaing dengan produk Nvidia.

 
Reporter: Nur Hana Putri Nabila