Investor Pasar Modal Naik 15,08% Tembus 14 Juta per Oktober 2024

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/nym.
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan komputer di Bekasi.
11/10/2024, 13.29 WIB

Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan jumlah investor pasar modal mengalami kenaikan sekitar 15,08% menjadi 14 juta single investor identification (SID) pada awal Oktober 2024. Data BEI  merinci tepatnya jumlah investor saat ini telah mencapai 14.001.651 SID atau tumbuh 1.833.590 SID baru dibanding posisi di akhir tahun lalu sebesar 12.168.061 SID.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman mengatakan industri pasar modal berperan penting untuk mendorong pertumbuhan perekonomian negara. Ia menyebut pasar modal Indonesia yang maju dan stabil akan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. 

“Meski demikian, hal tersebut tetap harus disertai dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah, sektor bisnis, dan masyarakat,” ujar Iman, Kamis (4/10). 

Pertumbuhan investor yang disertai dengan peningkatan literasi keuangan masyarakat diharapkan dapat memperkuat daya tahan pasar modal Indonesia. Hal itu dalam menghadapi dinamika global, termasuk aliran dana investor asing. 

Sejak awal tahun ini hingga akhir September 2024, BEI telah mengadakan 19.779 kegiatan edukasi yang menjangkau lebih dari 24 juta peserta. Kegiatan yang dimaksud termasuk Sekolah Pasar Modal (SPM), program Duta Pasar Modal (DPM), dan berbagai webinar yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman masyarakat di seluruh Indonesia tentang investasi. 

Strategi Bursa Gaet Investor 

Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, menyampaikan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus mengembangkan pasar modal Indonesia. Salah satu pilar utama dari langkah tersebut adalah memberikan edukasi dan sosialisasi kepada calon investor.  

“Salah satunya melalui sekolah pasar modal (SPM), pendirian galeri investasi (GI) BEI, dan kampanye #AkuInvestorSaham yang berhasil menarik jutaan investor baru,” ujar Jeffrey. 

Melalui program SPM, BEI juga secara rutin melakukan edukasi pasar modal. Program ini terbuka untuk semua kalangan dan mencakup beberapa jenis, yaitu SPM rutin (baik luring maupun daring), SPM Syariah, serta SPM untuk institusi dan komunitas. Selain itu, BEI memperluas akses ke dunia investasi dengan mendirikan galeri investasi BEI, yang telah menjalin kerja sama dengan berbagai universitas dan anggota bursa di seluruh Indonesia. 

Jeffrey menambahkan galeri investasi BEI merupakan strategi untuk mendekatkan dunia pasar modal kepada akademisi, generasi muda, dan komunitas. Dengan demikian, BEI ingin menanamkan budaya investasi sejak dini dan mendorong munculnya generasi investor yang cerdas serta melek investasi. 

Saat ini, BEI telah memiliki 927 galeri investasi di seluruh Indonesia. Kampanye #AkuInvestorSaham juga menjadi bagian penting dari strategi BEI untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, khususnya di kalangan investor lokal. Jeffrey menyebutkan bahwa regenerasi investor di pasar modal menunjukkan angka yang sangat baik, di mana sekitar 79% investor berusia di bawah 40 tahun. 

Jeffrey mengatakan hal ini menunjukkan bahwa anak muda semakin melek keuangan dan investasi. BEI optimistis pertumbuhan jumlah investor saham di Indonesia akan semakin pesat seiring dengan meningkatnya literasi keuangan di masyarakat.  

“Dan diharapkan menjadi fondasi yang kuat bagi masa depan pasar modal dan perekonomian Indonesia,” kata Jeffrey. 

Reporter: Nur Hana Putri Nabila