Wall Street Menguat, S&P 500 dan Dow Jones Tembus Rekor Jelang Pemilu

Antara
Ilustrasi - Bursa Wall Street. ANTARA/Reuters/Mike Segar
21/10/2024, 06.27 WIB

Indeks Wall Street di Amerika Serikat (AS) ditutup menguat pada perdagangan saham hari Jumat (18/10) dengan S&P 500 dan Dow Jones tembus rekor tertinggi baru.

S&P 500 terangkat 0,40% menjadi 5.864,67 dan Dow Jones naik tipis 36,86 poin atau 0,09% ke 43.275,91. Nasdaq Composite juga terapresiasi 0,63% ke 18.489,55, dipicu oleh lonjakan saham Netflix usai merilis kinerja keuangannya.

Tiga indeks utama tersebut naik selama enam minggu berturut-turut, yang merupakan rekor terpanjang tahun ini. Adapun S&P 500 dan Dow masing-masing naik 0,96% dan 0,85%, hingga Nasdaq naik 0,80%. 

Di samping itu, saham Netflix melonjak 11% setelah merilis pendapatan yang melampaui ekspektasi, bahkan jumlah pelanggan iklan Netflix naik hingga 35%. Procter & Gamble juga membukukan laba yang lebih tinggi dari perkiraan, meskipun pendapatannya tidak memenuhi target analis.

Lebih dari 70 perusahaan dalam indeks S&P 500 telah merilis laporan keuangan mereka per Oktober ini. Menurut data dari FactSet, 75% di antaranya berhasil melampaui perkiraan analis. Meski ada kenaikan volatilitas di pasar menjelang pemilu AS, saham-saham diperkirakan tetap menguat hingga November. 

Kepala Strategi Investasi Sage Advisory, Rob Williams, mengatakan situasi tersebut tidak umum terjadi di tahun pemilu. Biasanya, pasar akan menunjukkan keraguan sebelum pemilu dan cenderung menguat setelahnya. Namun, ia menilai saat ini terjadi justru sebaliknya, pasar menguat sebelum pemilu berlangsung.

“Saham-saham akan kuat menjelang pemilu dan kemudian mengalami volatilitas hingga turun setelah pemilu,” kata Williams dikutip CNBC, Senin (21/10).

Tak hanya itu, Williams juga menyebut bahwa kenaikan Wall Street terjadi karena para investor sudah memprediksi kemenangan calon dari Partai Republik, yaitu mantan Presiden Donald Trump. Ia menilai bahwa investor memperkirakan kebijakan Trump akan lebih mendukung bisnis, terutama terkait pajak dan aturan yang lebih ringan.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila