Kena Sentimen Sritex, Saham BCA, BNI hingga Danamon Rontok

ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/wpa.
Setelah dinyatakan pailit, Sritex tercatat memiliki sejumlah utang kepada berbagai bank. Akibatnya, mayoritas saham bank yang terdaftar di bursa efek mengalami kontraksi.
29/10/2024, 12.26 WIB

Perusahaan tekstil yang dinyatakan bangkrut PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex tercatat memiliki sederet utang kepada sejumlah bank, dari perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) maupun yang non perusahaan tercatat. Akibatnya mayoritas saham bank yang menjadi kreditur Sritex mengalami kontraksi. 

Menelisik dari pergerakan saham BEI pada penutupan sesi pertama, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mengalami kontraksi 2,73%. ke level Rp 5.350. Lalu saham BBCA yang sahamnya ikut mengalami efek pailitnya Sritex 0,71% ke level Rp 10.525 per saham.

Menanggapi hal ini, Senior Investment Information Mirae Asset, Nafan Aji Gusta mengatakan, penurunan saham-saham bank tersebut disebabkan oleh sentimen Sritex. Walau demikian ia optimis sentimen pailitnya Sritex ke pergerakan saham perbankan tidak berkepanjangan.

"Sentimen Sritex tersebut berlaku temporary (sesaat)," kata Nafan kepada Katadata.co.id, Selasa (29/10).

Sebagaimana diketahui, Sritex sendiri dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan Negeri Semarang (PN Semarang), Jawa Tengah. Manajemen menyatakan akan segera melakukan konsolidasi untuk merespons putusan tersebut.

Manajemen Sritex juga merespons terkait putusan pembatalan homologasi yang dinyatakan oleh Pengadilan Negeri (PN) Niaga Semarang melalui putusan perkara dengan nomor 2/Pdt.Sus Homologasi/2024/PN Niaga Smg oleh Hakim Ketua Moch Ansor pada Senin, 21 Oktober 2024.  

“Kami menghormati putusan hukum tersebut dan merespons cepat dengan melakukan konsolidasi internal dan konsolidasi dengan para stakeholders terkait,” tulis manajemen Sritex dalam keterangan resminya, Jumat (25/10).

Manajemen perusahaan menyatakan perusahaan telah mengajukan kasasi hari ini untuk menyelesaikan persoalan tersebut secara baik dan memenuhi kepentingan seluruh pemangku kepentingan.

Berikut pergerakan saham bank-bank yang menjadi kreditur Sritex:

1. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
Saham BBCA mengalami penurunan 0,71% ke level Rp 10.525 per saham.

2. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
Saham BBNI terkontraksi 2,73% ke level Rp 5.350 per saham

3. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR)
Saham BJBR menguat 0,52% ke level Rp 975 per saham

4. PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA)
Saham BNGA tekoreksi 1,33% ke level Rp 1.855 per saham

5. PT Bank Permata Tbk (BNLI)
Saham Bank Permata merosot 0,83% ke level Rp 1.190 per saham

6. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (SDRA)
Saham SDRA merosot ke level Rp 460 per saham

7. PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN)
Saham Bank Danamon turun 0,38% ke level Rp 2.600 per saham.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail