PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) membukukan laba Rp 2,37 triliun pada periode Januari hingga September 2024. Laba KLBF meningkat 15,17% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 2,06 triliun.
Penjualan bersih Kalbe Farma sampai dengan September 2024 sebesar Rp 24,23 triliun. Perolehan penjualan meningkat 7,43% dari periode sembilan bulan pada 2023 Rp 22,56 triliun.
Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Irawati Setiady mengatakan kinerja sembilan bulan pertama di tahun 2024 menunjukkan tanda pemulihan yang baik dari sisi volume permintaan, dibarengi dengan margin yang stabil. Berbagai inisiatif strategis berjalan sesuai rencana khususnya untuk membangun ekosistem onkologi, obat biologi, obat generik dan alat kesehatan.
"Kami percaya KLBF mampu terus tumbuh dan memanfaatkan peluang dalam industri kesehatan Indonesia dalam memperkuat kemandirian kesehatan Indonesia,” kata Irawati dalam keterangan resminya, Kamis (31/10).
Menelisik laporan keuangan Kalbe Farma, perolehan penjualan pos domestik yaitu obat resep Rp 6,25 triliun. Dari pos yang sama, Kalbe Farma mendapatkan pendapatan dari produk kesehatan Rp 2,74 triliu, nutrisi Rp 6,04 triliun, dan distribusi serta logistik yakni Rp 7,86 triliun. Dari pos penjualan domestik, Kalbe Farma mengantongi pendapatan Rp 22,91 triliun.
Sementara pada pos penjualan ekspor, Kalbe Farma memperoleh pendapatan obat resep Rp 639,68 miliar, produk kesehatan Rp 544,37 miliar, nutrisi Rp 128,93 miliar dan distribusi serta logistik Rp 9,27 miliar.
Walaupun hasil penjualan Kalbe Farma positif, perusahaan juga mencatatkan sejumlah beban yang mempengaruhi kinerja Kalbe Farma. Adapun beban pokok penjualan hingga September 2024 senilai Rp 14,72 triliun dari sebelum Rp 13,65 triliun. Lalu ada beban penjualan sebesar Rp 5,04 triliun dari Rp 4,78 triliun.
Beban umum dan administrasi tercatat sebesar Rp 1,14 triliun dari sebelum Rp 1,13 triliun. Kemudian ada beban penelitian dan pengembangan dengan total Rp 317,51 miliar, serta beban bunga dan keuangan Rp 50,48 miliar.
Total aset yang dibukukan Kalbe Farma sampai September 2024 yaitu Rp 28,75 triliun dari sebelum Rp 27,05 triliun. Total liabilitas KLBF yakni Rp 4,84 triliun, meningkat dari sebelum Rp 3,93 triliun. Sementara ekuitas Kalbe Farma sebesar Rp 23,91 triliun dibandingkan periode Desember 2023 yakni Rp 23,12 triliun.