Indeks bursa Wall Street di Amerika Serikat (AS) naik pada perdagangan saham hari Kamis (21/11). Kenaikan didorong oleh aksi investor meninggalkan saham teknologi, lalu beralih ke saham perusahaan yang diuntungkan oleh percepatan ekonomi.
Indeks Dow Jones tercatat naik 461,88 poin atau 1,06% ke level 43.870,35, S&P 500 meningkat 0,53% dan ditutup di 5.948,71, sedangkan Nasdaq Composite, yang didominasi saham teknologi, naik tipis 0,03% menjadi 18.972,42.
Kepala Investasi Siebert, Mark Malek, mengatakan pekan ini menjadi momen bagi banyak pihak untuk mengevaluasi kembali perdagangan saham, hal ini seiring rencana kebijakan presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump.
"Orang-orang mulai memandang pasar lebih serius, tak cukup hanya berpendapat bahwa suatu sektor akan berkembang, tetapi investor harus memiliki alasan pemicu yang jelas,” kata Malek kepada CNBC, dikutip Jumat (22/11).
Harga saham bank seperti Goldman Sachs, perusahaan industri besar Caterpillar, dan peritel Home Depot kompak naik pada perdagangan hari tersebut. Indeks Russell 2000, sering dianggap sebagai indikator perusahaan kecil yang berpotensi diuntungkan oleh stimulus ekonomi Trump, naik lebih dari 1%.
Di samping itu, investor juga mencermati kinerja Nvidia, raksasa cip kecerdasan buatan, yang telah melonjak lebih dari 190% sepanjang tahun ini. Saham Nvidia naik setelah melaporkan hasil kuartal ketiga yang melampaui ekspektasi dan memberikan panduan positif.
Sebelumnya, saham perusahaan besutan Jensen Huang itu sempat terkoreksi akibat kekhawatiran terkait melambatnya pertumbuhan pendapatan dibandingkan kuartal sebelumnya. Namun, saham Nvidia kini ditutup menguat 0,5% di akhir sesi.
CEO AXS Investments, Greg Bassuk, mengatakan meskipun Nvidia telah menunjukkan pertumbuhan besar berkat perkembangan AI, investor akan lebih berhati-hati mempertimbangkan apakah kinerja luar biasanya bisa terus berlanjut. Ia juga memprediksi bahwa persaingan antara investor optimis (bulls) dan pesimis (bears) akan menciptakan potensi fluktuasi harga saham Nvidia.
Beberapa saham teknologi tertekan pada perdagangan. Harga saham Amazon turun 2,2%, sementara Alphabet melemah hampir 5% untuk sesi kedua, dipicu kekhawatiran terkait isu antimonopoli.
Harga saham Snowflake turut melonjak hampir 33% setelah melampaui ekspektasi Wall Street dan meningkatkan panduan pendapatan produknya untuk tahun fiskal. Sementara, saham Salesforce juga naik 3,1%.
Sedangkan harga Bitcoin mencetak rekor baru, mencapai level intraday tertinggi sepanjang masa di atas US$99.000. Kenaikan ini didorong oleh optimisme investor bahwa masa kepresidenan kedua Donald Trump akan membawa regulasi yang lebih mendukung industri kripto.