Investor Ritel Berburu Saham ADRO Demi Hak Tebus AADI

Katadata
Investor ritel berburu saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) untuk mendapatkan hak tebus saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) melalui penawaran umum pemegang saham (PUPS) dalam IPO.
29/11/2024, 13.56 WIB

Investor ritel berburu saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) untuk mendapatkan hak tebus saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) melalui penawaran umum pemegang saham (PUPS) dalam initial public offering (IPO).

Head of Retail Research Sinarmas Sekuritas, Ike Widiawati, mengungkapkan bahwa banyak investor khawatir tidak bisa memperoleh saham AADI dalam jumlah besar melalui mekanisme IPO. Akibatnya, mereka membeli saham ADRO untuk mendapatkan hak tebus saham AADI. Ike menilai investor berharap bisa memperoleh saham AADI melalui penawaran umum pemegang saham (PUPS) dengan memanfaatkan kepemilikan ADRO.

“Artinya mereka kalau pesan melalui IPO tidak percaya diri dapat barang karena nanti dapatnya sedikit,” kata Ike kepada wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (28/11). 

Harga Penawaran dan Ketentuan Penebusan Saham PUPS AADI

Investment Analyst Stockbit Sekuritas, Hendriko Gani, menjelaskan bahwa harga penawaran saham AADI melalui PUPS akan menggunakan harga rata-rata tertimbang (VWAP) saham AADI setelah penutupan perdagangan perdana di BEI pada 5 Desember 2024. 

Namun, harga penebusan minimal ditetapkan sebesar Rp5.546 per saham, sedangkan batas maksimalnya mencapai Rp 5.960 per saham atau 107,5% dari nilai wajar. Perkiraan harga ini sejalan dengan estimasi Stockbit Sekuritas yang mematok kisaran Rp 5.550–5.950 per saham.  

Biaya Transaksi dan Jadwal Penebusan

Ia mengatakan investor yang ingin menebus saham AADI melalui PUPS akan dikenakan biaya transaksi sebesar 0,18%, yang dikelola oleh Trimegah Sekuritas sebagai underwriter. Periode penebusan diperkirakan berlangsung pada 7–10 Desember 2024, dengan distribusi saham dilakukan pada 10–11 Desember 2024. Penebusan saham hanya dapat dilakukan hingga pukul 10.00 WIB setiap hari bursa selama periode tersebut.

“Penebusan saham PUPS AADI setelah waktu cut–off (selepas pukul 10.00 WIB) akan diproses pada hari bursa berikutnya selama periode penebusan,” tulis Hendriko dalam risetnya, Jumat (29/11). 

Berdasarkan prospektus Adaro Andalan Indonesia, emiten yang akan menggunakan kode saham AADI ini, berpotensi mengantongi dana IPO Rp 4,31 triliun. Tak hanya itu sekitar 37,23% dana yang diperoleh dari hasil IPO akan digunakan untuk investasi anak usahanya yakni PT Maritim Barito Perkasa, yang bergerak di bidang pengangkutan laut. Kemudian sekitar 15% akan digunakan untuk pembayaran kembali atas sebagian pinjaman perusahaan. 

Lalu 14,89% digunakan oleh Bukit Asam untuk pembayaran kembali kepada PT AlamTri Resources Indonesia Tbk (ADRO) atas sebagian pokok atas pinjaman berdasarkan Perjanjian Pinjaman tanggal 24 Juni 2024. Perusahaan milik Garibaldi Thohir ini menawarkan maksimal 778,68 juta lembar saham atau 10% dari modal disetor dan ditempatkan pasca IPO, dengan nilai nominal Rp 3.125 per saham.

Apabila melihat kinerja keuangannya, Adaro Andalan Indonesia membukukan laba tahun berjalan tahun buku 2023 sebesar US$ 1,28 miliar (Rp 20,17 triliun). Perolehan laba AADI itu turun 45% yoy dari US$ 2,34 miliar (Rp 36,88 triliun) pada tahun sebelumnya.

Adapun pada periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2024, laba periode berjalan Adaro Andalan mencapai US$ 922,76 juta (Rp 14,5 triliun), naik 15% dibandingkan dengan US$ 804,75 juta (Rp 12,68 triliun) pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila