Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG ditutup merosot 1,19% ke level 7.114 pada Jumat (29/11). Pilarmas Investindo Sekuritas menyatakan tekanan eksternal turut berkontribusi pada terkoreksinya indeks IHSG.
Bursa regional Asia cenderung melemah hari ini. Pasar fokus mencerna rilis data ekonomi dari Jepang dan Korea Selatan. Pasar bereaksi terhadap data yang menunjukkan bahwa inflasi Jepang meningkat di atas 2% pada November, memicu spekulasi bahwa Bank of Japan (BOJ) akan menaikkan suku bunga pada bulan depan.
Dari sisi internal, aliran modal asing keluar atau capital outflow turut menekan indeks IHSG dan pasar negara berkembang. Hal ini tidak terlepas dari respons pasar terhadap terpilihnya Donald Trump.
"Kebijakan inflasinya diperkirakan akan memperlambat penurunan suku bunga The Fed dari yang sebelumnya diantisipasi," tulis Pilarmas Sekuritas dikutip dari risetnya, Jumat (29/11).
Pada perdagangan hari ini, data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan nilai transaksi saham tercatat mencapai Rp 13,66 triliun dengan volume 27,66 miliar saham dan frekuensi sebanyak 1.133.635 kali.
Sebanyak 194 saham menguat, saham 391 terkoreksi, dan 209 saham tidak bergerak. Sedangkan untuk kapitalisasi pasar IHSG pada hari ini menjadi Rp 12.033 triliun.
Saham top gainers:
- PT Bank Artha Graha International Tbk (INPC)
- PT Bumi Resources Tbk (BUMI)
- PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA)
- PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)
- PT Sinar Mas Agro Resources Tbk (SMAR)
Saham top losers:
- PT Alamtri Resources Tbk (ADRO)
- PT Multipolar Tbk (MLPL)
- PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA)
- PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS)
- PT Bank Mayapada International Tbk (MAYA)