Impor Batu Bara Cina Naik, Saham Emiten Tambang Diprediksi Bergerak Positif

ANTARA FOTO/Andri Saputra/foc.
Emiten batu bara diprediksi akan mencatatkan kinerja positif pekan ini, seiring dengan meningkatnya ekspor batu bara ke Cina yang memasuki musim dingin.
2/12/2024, 14.11 WIB

Emiten batu bara diprediksi akan mencatatkan kinerja positif pekan ini, seiring dengan meningkatnya ekspor batu bara ke Cina yang memasuki musim dingin.

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Imam Gunadi, mengatakan bahwa impor batu bara termal seaborne Cina diperkirakan mencapai rekor tertinggi pada bulan November, yaitu 37,5 juta ton, naik signifikan dari 32,12 juta ton pada Oktober. 

"Kenaikan ini seiring dengan meningkatnya pembangkit listrik di China menjelang musim dingin," tulis Imam dalam risetnya melansir data Reuters, Senin (2/12).

Ia menyabut sentimen impor batu bara China di bulan November menjadi perhatian di pekan ini. Imam merekomendasikan saham emiten Prajogo Pangestu PT Petrosea Tbk (PTRO).

"Peningkatan permintaan batu bara di Cina dapat memberikan dampak positif seperti PTRO," tulisnya.

Menurutnya, peningkatan permintaan karena musim dingin tidak hanya menguntungkan emiten batu bara, namun emiten yang bergerak di jasa pertambangan batu bara juga akan diuntungkan. Ia merekomendasikan buy on breakout PTRO dengan harga Rp 19.725 hingga Rp 20.025 per saham.

Lalu ia juga merekomendasikan untuk buy atau beli saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Ia menjelaskan menjelang akhir tahun biasanya aktivitas ekonomi meningkat.

Sehingga meningkatkan permintaan akan minyak bumi dan batu bara untuk mempersiapkan musim dingin. Imam merekomendasikan beli saham BUMI dengan harga Rp 147 per saham.

Melansir dari data BEI, saham PTRO menguat 9,51% ke level 21.575 per saham atau 1.825 poin hingga pukul 13.30 WIB. Sementara saham Bumi Resources terkoreksi 3,4% ke level Rp 142 per saham atau 5 poin. 

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail