MR DIY Siap Ekspansi Besar-besaran Usai IPO Jumbo

Katadata/Hari Widowati
Gerai MR DIY di Plaza Blok M, Jakarta Selatan.
3/12/2024, 14.27 WIB

PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) atau MR. DIY akan menggelar penawaran umum perdana melalui initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 19 Desember 2024. Perusahaan menargetkan dana IPO hingga Rp 4,23 triliun dan akan digunakan untuk memperluas jaringan toko. 

Perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan eceran alat-alat rumah tangga ini melepas hingga 2,51 miliar lembar saham dari modal disetor dan ditempatkan pasca IPO. MR.DIY membuka harga penawaran awal di kisaran Rp 1.650-1.870 per saham.

PT CIMB Niaga Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam penawaran saham perdana Daya Intiguna Yasa.

Bakal Ekspansi Besar-besaran

Presiden Direktur MR. DIY Edwin Cheah, membeberkan rencana perusahaan untuk mendorong pertumbuhan dan ekspansi besar-besaran dalam waktu dekat. Salah satu fokus utamanya dengan membuka lebih banyak jaringan toko di berbagai daerah agar semakin banyak keluarga di Indonesia menikmati produk rumah tangga berkualitas dengan harga terjangkau.  

Melalui strategi tersebut, MR. DIY berupaya untuk memperkuat posisinya sebagai pemimpin di sektor ritel rumah tangga. Langkah ini juga diharapkan dapat mendekatkan perusahaan dengan konsumen, memperluas jangkauan pasar, dan memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin beragam.

Dari segi prospek bisnis, industri ritel non-grocery di Indonesia sangat menjanjikan. Dengan pertumbuhan ekonomi stabil, peningkatan pendapatan masyarakat, serta urbanisasi yang terus berlangsung, sektor ini diperkirakan tumbuh rata-rata 8% per tahun hingga 2028. 

"Kami berada dalam posisi yang kuat untuk memanfaatkan momentum ini," ujar Edwin dalam keterangan resmi, Selasa (3/12).

Beberapa faktor utama di balik pertumbuhan pesat MR. DIY. Pertama, percepatan ekspansi bisnis yang luar biasa. Dalam dua tahun terakhir, MR. DIY sudah membuka lebih dari 500 toko baru hingga kini memiliki hampir 900 toko  yang mencerminkan kuatnya kapasitas operasional dan komitmen perusahaan untuk menjangkau lebih banyak konsumen di seluruh Indonesia.

Kedua, tingginya permintaan dari pelanggan. Ia mengatakan konsumen di berbagai daerah masih antusias terhadap produk berkualitas dengan harga terjangkau. Oleh karena itu, perusahaan akan memperluas jangkauan dan membangun basis pelanggan.

Ia menjelaskan faktor-faktor tersebut telah mendorong pertumbuhan pendapatan MR. DIY dengan Compounded annual growth rate (CAGR) sebesar 109% dari Rp 894 miliar pada 2021 menjadi Rp 3,9 triliun pada 2023. Perusahaan juga berhasil membalikkan kerugian Rp 80 miliar pada 2021 menjadi laba bersih Rp 353 miliar pada 2023.

“Kami juga berkomitmen untuk terus menghadirkan produk-produk berkualitas dengan harga terjangkau, serta memberikan pengalaman berbelanja yang menyenangkan bagi semua keluarga Indonesia,” ujarnya. 

Penggunaan Dana IPO

  1. Sekitar 60% akan digunakan untuk pembayaran sebagian pokok utang kepada PT Bank CIMB Niaga. 
  2. Sekitar 30% akan digunakan oleh anak usaha perusahaan untuk biaya pembukaan toko baru yang terdiri dari biaya deposit dan uang muka sewa toko, renovasi, pengadaan perabotan dan perlengkapan toko di wilayah Jabodetabek, Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua, dan Kepulauan Maluku. Pemberi sewa, penyedia jasa renovasi, pengadaan perabotan, dan penjual perlengkapan, seluruhnya merupakan pihak ketiga yang tidak memilki hubungan afiliasi dengan perseroan. Rencana penggunakan dana ini pada 2025 - 2026. 
  3. Sekitar 10% akan digunakan oleh  PT Duta Sentosa Yasa (DSY) untuk modal kerja operasional, namun tidak terbatas untuk biaya pembelian persediaan, biaya logistik, dan sebagainya.
Reporter: Nur Hana Putri Nabila