Bos XL Axiata (EXCL) Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Spt.
Dian Siswarini memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden Direktur PT XL Axiata Tbk (EXCL).
4/12/2024, 14.21 WIB

Dian Siswarini memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden Direktur PT XL Axiata Tbk (EXCL). Corporate Secretary XL Axiata, Ranty Astari Rachman, mengatakan bahwa surat pengunduran diri tersebut tertanggal 3 Desember 2024.

Tak hanya itu, pengunduran tersebut akan berlaku efektif sejak diperoleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat. Ranty mengatakan alasan pengunduran dirinya karena alasan pribadi.

“Perseroan telah menerima surat pengunduran diri Dian Siswarini selaku Presiden Direktur Perseroan,” tulis Ranty dalam keterbukaan informasi BEI, Rabu (4/12). 

Oleh sebab itu, permohonan pengunduran diri tersebut akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sesuai dengan anggaran dasar perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kinerja XL Hingga Kuartal III 2024

PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatat pertumbuhan laba sebesar Rp 1,31 triliun pada periode Januari hingga September 2024. Laba operator selular itu naik 30% dari capaian di periode yang sama di tahun sebelumnya yang hanya Rp 1 triliun. 

Kenaikan laba dalam sembilan bulan ini ditopang oleh kenaikan pendapatan hanya mencapai Rp 25,36 triliun, angka ini jauh lebih besar dibandingkan capaian pendapatan perusahaan di periode yang sama di tahun sebelumnya yang mencapai Rp 23,86 triliun. 

Pendapatan perusahaan terbesar disumbang dari tumbuhnya penjualan layanan data dan digital yang berasal dari sistem teknologi informasi Rp23,37 triliun. Kemudian pendapatan dari layanan percakapan dan SMS juga mencapai Rp 692,1 miliar. 

Pendapatan jasa interkoneksi dan jasa telekomunikasi lainnya tercatat Rp 715,918 triliun. Dari beberapa pendapatan tersebut, hanya layanan digital yang mengalami pertumbuhan, layanan percakapan tercatat turun 11,1 persen secara tahunan. Kondisi serupa juga terjadi pada pendapatan jasa interkoneksi dan jasa telekomunikasi yang menyusut 29,2 persen secara tahunan.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila