Indeks bursa di Wall Street Amerika Serikat (AS) ditutup bervariasi pada Rabu (11/12), dengan Nasdaq Composite melonjak setelah laporan inflasi November sesuai ekspektasi ekonom. Hal ini membuka peluang bagi Bank Sentral AS, Federal Reserve, untuk kembali menurunkan suku bunga pada pertemuan yang dijadwalkan pekan depan.
Nasdaq Composite melambung 1,77%, ditutup di 20.034,89 hingga mencetak rekor penutupan tertinggi sepanjang masa. Indeks S&P 500 juga naik 0,82% ke level 6.084,19, kecuali Dow Jones Industrial Average tergelincir 99,27 poin atau 0,22%, berakhir di 44.148,56.
Kenaikan pasar didorong oleh menguatnya sektor teknologi, dengan Technology Select Sector SPDR Fund (XLK) naik lebih dari 1%. Ini menjadikan kenaikan year-to-date (ytd) reksa dana tersebut melampaui 24%.
Saham Alphabet melesat untuk hari kedua berturut-turut setelah terobosan Google dalam komputasi kuantum dengan chip terbarunya melonjak 5,5%. Saham Meta Platforms dan Amazon, yang termasuk dalam kelompok "Magnificent Seven," juga mencatatkan kenaikan.
Selain itu, Nvidia dan Tesla, yang menjadi pemimpin pasar bullish, menguat setelah laporan inflasi yang lebih rendah dari perkiraan. Nvidia melonjak lebih dari 3%, sedangkan Tesla naik hampir 6%. Secara year-to-date (ytd), kedua saham ini masing-masing telah meningkat sekitar 181% dan hampir 71%.
Inflasi AS bulan November tercatat sesuai ekspektasi ekonom. Indeks Harga Konsumen (IHK) mencatat kenaikan 0,3% dibandingkan Oktober dan 2,7% secara tahunan. IHK inti, yang tidak memasukkan harga makanan dan energi, juga naik 0,3% secara bulanan dan 3,3% secara tahunan.
Meski menunjukkan percepatan dibandingkan bulan sebelumnya, data ini dianggap belum cukup tinggi untuk mencegah Federal Reserve menurunkan suku bunga pada pertemuan mendatang. Berdasarkan FedWatch Tool CME, kontrak Fed funds futures memperkirakan peluang sekitar 95% bahwa bank sentral akan memangkas suku bunga.
Pakar Strategi Investasi Senior di U.S. Bank Asset Management, Tom Hainlin, menyebut bahwa pihaknya memprediksi Federal Reserve akan menurunkan suku bunga pada pertemuan terakhir tahun ini.
“Selama tidak ada kejutan besar, pasar diperkirakan akan terus naik hingga akhir tahun,” ucap Hainlin dikutip CNBC, Kamis (12/12).