Direktur PT XL Axiata Tbk (EXCL) I Gede Darmayusa mengurangi saham kepemilikannya di perusahaan sektor telekomunikasi. Darmayusa melego 200 ribu saham EXCL pada 18 Desember 2024 dengan tujuan untuk keperluan pendidikan.
Melansir keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia atau BEI, Darmayusa menjual 200 ribu saham miliknya dengan harga Rp 2.290 per saham. Dari aksi penjualan tersebut ia mendapatkan 458 juta.
Akibat transaksi tersebut saham XL yang saat ini dikantongi menjadi 254,92 ribu dari sebelumnya 454,92 ribu saham XL. Klasifikasi saham yang ditransaksikan merupakan saham biasa.
"Tujuan transaksi untuk keperluan pendidikan dengan status kepemilikan saham yaitu langsung," tulis Sekretaris Perusahaan Ranty Astari Rachman dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (19/12).
XL dan Smartfren Merger
Sebagai informasi, tiga perusahaan telekomunikasi besar, PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), dan PT Smart Telcom, resmi bergabung dalam sebuah kesepakatan merger. Nilai gabungan dari kerja sama ini mencapai lebih dari Rp 104 triliun, atau sekitar US$ 6,5 miliar.
Group Chief Executive Officer Axiata Group, Vivek Sood, menyebut merger ini bisa membuka jalan bagi Indonesia dan ASEAN yang lebih terkoneksi. Di sisi lain, juga bisa mengurai permasalahan kesenjangan digital.
Viviek menilai merger ini akan memungkinkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur yang unik bagi Indonesia sebagai negara kepulauan dengan menyediakan platform yang dapat berkembang yang akan meningkatkan cakupan dan kualitas layanan, berbagai pilihan produk menarik, dan perbaikan.
“Axiata memiliki keahlian dalam mengeksekusi merger yang sukses dan memberikan nilai bagi para pemegang saham, dan kami bersemangat membawa keahlian ini ke XLSmart," kata Viviek dalam keterangan resmi, Rabu (11/7).
Dengan merger tersebut, XL Axiata bakal menjadi entitas yang bertahan. Sedangkan Smartfren dan SmarTel bakal menggabungkan diri menjadi XLSmart.