Emiten tambang tembaga dan emas afiliasi konglomerat Garibaldi Thohir atau Boy Thohir PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) membukukan pendapatan hingga US$ 1,66 miliar atau Rp 27,08 triliun hingga kuartal ketiga 2024 (kurs: 16.239 per dolar AS). Pencapaian tersebut melonjak 42,5% secara tahunan atau year on year (yoy) dari periode yang sama sebelumnya US$ 1,17 miliar sekitar Rp 18 triliun.
Berdasarkan laporan keuangannya, pendapatan MDKA ditopang oleh segmen penjualan emas, perak, katoda tembaga dan turunan nikel seperti NPI, nikel matte dan limonit ke pihak ketiga. Secara rinci, penjualan domestik sebesar US$ 1,03 miliar dan ekspor mencapai US$ 641,85 juta.
Selain itu penjualan MDKA sebagian besar disalurkan untuk PT Indonesia Tshingshan Stailess Steel dengan nilai transaksi sebesar US$ 551,89 juta hingga September 2024., Kemudian diikuti oleh PT CNGR Ding Xing New Energy sebesar US$ 339,62 juta, Precious Metals Global Markets (HSBC) US$ 190,84 juta, Eternal Tsingshan Group Limited sebesar US$ 181,72 juta, dan Golden Harbour International Pte. Ltd. sebesar US$ 56,93 juta.
Sejalan dengan peningkatan pendapatan, beban pokok MDKA juga membengkak hingga 47,33% menjadi US$ 1,54 miliar dari sebelumnya US$ 1,05 miliar. Beban terbesar disumbang oleh biaya pengolahan US$ 1,15 miliar, biaya pertambangan sebesar US$ 124,57 juta, biaya penyusutan US$ 104,21 juta, biaya amortasi US$ 36,51 juta, hingga biaya pemurnian sebesar US$1 juta.
Alhasil laba kotor hingga September 2024 tercatat sebesar US$ 118,15 juta atau setara Rp1,81 triliun. Namun, MDKA masih rugi bersih US$ 67,02 juta atau senilai Rp 1,08 triliun. Angka tersebut membengkak 181,9% yoy dari periode yang sama sebelumnya membukukan US$ 23,77 pada 2023 lalu.
Apabila melihat dari sisi neraca, total liabilitas MDKA per 30 September 2024 tercatat naik menjadi US $2,25 miliar dibandingkan periode sama tahun sebelumnya US$2,20 miliar. Secara rinci, liabilitas jangka panjang MDKA tercatat US$ 1,38 miliar dan liabilitas jangka pendek US$ 874,92 juta.
Kemudian ekuitas perseroan tercatat naik menjadi US$ 2,88 miliar dari sebelumnya pada akhir 2023 senilai US$ 2,76 miliar. Total aset tercatat naik menjadi US$ 5,14 miliar dibandingkan posisi 31 Desember 2023 US$ 4,96 miliar.