DEWA Berencana Private Placement, Ini Prediksi Analis
Emiten tambang milik Grup Bakrie PT Darma Henwa Tbk (DEWA) berencana menggelar private placement untuk mengkonversi utang sebesar Rp 1,1 triliun. Analis menilai konversi utang ini berpotensi memberikan sentimen negatif jangka pendek bagi DEWA.
Investment Analyst Stockbit Hendriko Gani menyampaikan alasan dapat memberikan sentimen negatif pasalnya harga pelaksanaannya lebih rendah -41,4%, jika dibandingkan harga saham perseroan pada penutupan bursa hari Senin (30/12) di level Rp 111 per saham.
"Sehingga menyebabkan dilusi yang signifikan bagi pemegang saham existing," kata Hendriko dalam risetnya, Jumat (3/1).
Ia menilai meskipun konversi utang ini bukan yang paling ideal untuk memperkuat struktur permodalan DEWA, aksi korporasi ini dapat berdampak positif dalam jangka panjang. Dengan syarat jika pemegang saham baru dapat memberikan nilai tambah bagi DEWA ke depannya.
Sebagai informasi, DEWA menggelar private placement sebanyak 17,2 miliar baru dengan harga Rp 65 per lembar untuk mengkonversi utang Rp 1,1 triliun. Private placement ini untuk memperbaiki struktur keuangan, dengan perseroan memproyeksikan liability to equity ratio berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2024 akan membaik. Adapun efek dilusi dari aksi korporasi ini mencapai 44%.
Ada dua pihak yang mengambil bagian dalam private placement ini, yakni PT Madhani Talatah Nusantara (MTN) dan dan PT Andhesti Tungkas Pratama (ATP). MTN merupakan kreditur dari pos utang usaha DEWA senilai Rp 757 miliar.
Sementara ATP merupakan kreditur dari pos utang lain–lain senilai Rp 358,9 miliar. Setelah transaksi ini, kepemilikan MTN dan ATP di DEWA masing–masing akan mencapai 29,8% dan 14,2%. Sebelumnya, kedua perusahaan tersebut tidak memiliki kepemilikan saham di DEWA.