IHSG Diprediksi Menguat, Analis Jagokan Saham GJTL hingga GOTO

IHSG
Katadata/Fauza Syahputra
Pekerja berada di dekat layar yang menunjukan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (2/1/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar 1,18% ke level 7.163 pada perdagangan di awal tahun 2025.
21/2/2025, 07.19 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak menguat dalam perdagangan Jumat (21/2). Phintraco Sekuritas menilai pasar tengah menantikan rilis data Existing Home Sales di Amerika Serikat untuk Januari 2025.

"Pasar memperkirakan Existing Home Sales bulan Januari sebesar 4,12 juta unit, lebih rendah dibandingkan realisasi Desember 2024 sebesar 4,24 juta unit," tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Jumat (21/2).

Dari kawasan Eropa, investor juga mengantisipasi data Penjualan Ritel di Inggris untuk Januari yang diperkirakan tumbuh 0,3% secara bulanan (mom), membaik dari bulan sebelumnya yang mengalami kontraksi sebesar 0,3% mom.

Phintraco Sekuritas memprediksi IHSG akan terkonsolidasi dalam rentang 6.725-6.875 pada perdagangan hari ini. Dengan proyeksi tersebut, sejumlah saham bisa menjadi pilihan investor:

  1. ENRG (PT Energi Mega Persada Tbk)
  2. HRUM (PT Harum Energy Tbk)
  3. TINS (PT Timah Tbk)
  4. JSMR (PT Jasa Marga Tbk)
  5. GJTL (PT Gajah Tunggal Tbk)

Rekomendasi Saham MNC Sekuritas

Sementara MNC Sekuritas memproyeksikan potensi koreksi jangka pendek pada IHSG, dengan support di kisaran 6.679 hingga 6.509 dan resistance antara 6.933 hingga 7.046.

"Dalam jangka pendek, IHSG akan rawan terkoreksi menguji level 6.723," ujar analis MNC Sekuritas dalam risetnya.

Support adalah level harga di mana saham cenderung berhenti turun karena meningkatnya minat beli. Sedangkan resistance adalah level harga di mana saham cenderung berhenti naik karena aksi jual.

Dengan kondisi itu, MNC Sekuritas merekomendasikan speculative buy dan buy on weakness untuk sejumlah saham.

  1. Speculative Buy: PT Arwana Citramulia Tbk (ESSA) pada rentang harga 775-790.
  2. Speculative Buy: PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) pada rentang harga 76-79.
  3. Buy on Weakness: PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) pada rentang harga 1.605-1.770.
  4. Buy on Weakness: PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) pada rentang harga 865-905.

Speculative buy adalah strategi membeli saham yang memiliki potensi kenaikan harga dalam jangka pendek, namun disertai dengan risiko tinggi karena volatilitasnya.

Sementara buy on weakness merupakan strategi membeli saham saat harga sedang turun tetapi masih memiliki prospek yang kuat untuk rebound dalam jangka menengah hingga panjang.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail