6 Fakta IPO Medela Potentia (MDLA), Incar Rp 805 Miliar Seperti Apa Prospeknya?

IPO
PT Medela Potentia Tbk (MDLA)
PT Medela Potentia Tbk (MDLA)
14/3/2025, 09.23 WIB

PT Medela Potentia Tbk (MDLA) akan menggelar penawaran umum perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berdasarkan informasi di laman e-initial public offering (IPO), perusahaan akan melepas 3,5 miliar saham atau 25% dari modal disetor dan ditempatkan pasca IPO. 

Medela Potentia merupakan layanan distribusi, dimana layanan ini terus berkembang dengan menyediakan layanan lengkap meliputi importasi, registrasi produk, penyimpanan, penyaluran, sistem rantai dingin (cold chain). Medela juga bergerak di bidang penjualan dan penagihan untuk beragam produk farmasi, produk kesehatan dan alat kesehatan, dengan jangkauan wilayah distribusi ke seluruh Indonesia dan Kamboja. 

Untuk wilayah Indonesia, Medela Potentia melayani lebih dari 3.000 Rumah Sakit Swasta maupun Pemerintah. Perusahaan juga melayani 23.000 apotek, 3.500 Klinik, serta lebih dari 50.000 fasilitas layanan lainnya.

Adapun yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek yakni PT Mandiri Sekuritas dan PT Indopremier Sekuritas. Masa penawaran awal berlangsung dari 27 Maret hingga 11 Maret 2025. Sementara pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dijadwalkan pada 15 April 2025.

Berikut 6 Fakta Penting IPO Medela Potentia (MDLA)

Rencana Penawaran Saham Medela 

MDLA menawarkan sebanyak 3,5 miliar saham dalam IPO atau 25% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Selain itu. perusahaan menetapkan nilai nominal saham Rp 50 per lembar dengan harga penawaran antara Rp 180 hingga Rp 230 per saham. Total nilai emisi maksimal mencapai Rp 805 miliar.

Merujuk prospektus IPO, seiring dengan pelaksanaan penawaran saham perdana, perusahaan mengadakan program program Alokasi Saham Karyawan atau Employee Stock Allocation (ESA) untuk karyawan dengan alokasi hingga 2.975.000 saham sebanyak 0,085% dari total IPO. Kemudian Program MIP dengan penerbitan hingga 12.825.000 saham baru, yang didistribusikan sebelum pencatatan di bursa.

Struktur Pemegang Saham MDLA

Sebelum melaksanakan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO), seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dimiliki oleh dua pemegang saham utama, yaitu Dra. Hetty Soetikno menguasai 88% dengan kepemilikan 9,24 miliar saham, serta PT Ekon Prima memiliki 12% atau sebanyak 1,26 miliar saham. Total saham yang ditempatkan dan disetor penuh sebelum IPO berjumlah 10,5 miliar saham, dengan modal nominal Rp 210 miliar.  

Setelah IPO, terjadi perubahan struktur kepemilikan saham dengan masuknya investor publik atau masyarakat menggenggam 500 juta saham atau 25% dari total saham yang beredar. Kepemilikan Dra. Hetty Soetikno terdilusi menjadi 66% dengan jumlah saham yang tetap 9,24 miliar saham, sedangkan kepemilikan PT Ekon Prima turun menjadi 9% dengan jumlah saham yang tetap 1,26 miliar saham.

Rencana Penggunaan Dana IPO MDLA

Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perdana Saham (IPO), setelah dikurangi biaya emisi, akan dialokasikan ke tiga entitas utama untuk berbagai keperluan strategis.

Sebagian besar dana, sekitar 86,4%, akan diberikan kepada PT AAM dalam bentuk pinjaman sebesar 70,6% dan setoran modal sebesar 29,4%. Dana ini akan digunakan untuk membayar utang pokok dari fasilitas kredit jangka pendek yang diperoleh dari BCA, membeli tanah dan bangunan milik PT Sarana Titan Manunggal di Kawasan Jababeka, Cikarang, Jawa Barat, yang saat ini disewa dan digunakan sebagai National Distribution Center (NDC), serta untuk modal kerja dalam pembelian persediaan barang guna mendukung pertumbuhan bisnis distribusi.

Sekitar 10% dari dana IPO akan dialokasikan kepada PT DMM dalam bentuk setoran modal. Dana ini digunakan untuk pelunasan dipercepat atas utang pokok dari penggunaan Fasilitas Kredit Investasi yang diperoleh dari BCA. Dana itu juga untuk modal kerja yang mencakup pembelian bahan baku, bahan kemas, dan biaya operasional lainnya.

Sisa dana akan disalurkan kepada PT KITA dalam bentuk setoran modal yang akan digunakan untuk modal kerja guna mendukung berbagai inisiatif strategis, termasuk pengembangan pemasaran untuk memperluas jaringan mitra apotek dan mengembangkan GoApotik.

Prospek Bisnis Medela Potentia

Medela Potentia mengelola empat segmen utama dalam operasinya. Pertama, distribusi produk farmasi yang dijalankan melalui PT AAM dan PT Djembatan Dua (PT DD), dengan cakupan lebih dari 9.000 SKU di Indonesia dan Kamboja. 

Kedua, pemasaran yang difokuskan oleh PT DD dan Dynamic Argon Co. Ltd (DAC) di Kamboja, bekerja sama dengan PT AAM dalam pemenuhan pesanan untuk 21 prinsipal. 

Ketiga, manufaktur alat kesehatan melalui PT DMM, yang mulai beroperasi komersial pada 2023 dengan produk utama seperti acute wound care dan surgical supplies. 

Keempat, platform digital melalui PT KITA yang mengakuisisi GoApotik, mendukung layanan farmasi online dengan transaksi yang terus meningkat, mencapai lebih dari 330 ribu transaksi bulanan per September 2024.  

Kebijakan Dividen

Setelah Penawaran Umum Perdana Saham ini, Perseroan akan membayarkan dividen kas dalam jumlah minimum sebesar 40,0% dari laba bersih, mulai tahun 2025 berdasarkan laba bersih tahun buku 2024, setelah melakukan pencadangan laba bersih sesuai ketentuan yang berlaku.

Jadwal IPO Medela Potentia:

  • Masa Penawaran Awal : 11 - 17 Maret 2025
  • Tanggal Efektif : 25 Maret 2025
  • Masa Penawaran Umum : 27 Maret - 11 April 2025
  • Tanggal Penjatahan : 11 April 2025
  • Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 14 April 2025
  • Tanggal Pencatatan Pada PT Bursa Efek Indonesia : 15 April 2025


Reporter: Nur Hana Putri Nabila