IHSG Diprediksi Melemah, Saham HMSP hingga AMMN jadi Rekomendasi

ihsg, bursa, saham
Katadata/Fauza Syahputra
Pekerja beraktivitas di dekat layar yang menunjukan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (2/1/2025).
18/3/2025, 07.18 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diprediksi melemah pada Selasa (18/3). Phintraco Sekuritas mengatakan, pergerakan IHSG dibayangi sikap wait and see pasar atas kebijakan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat. 

Pasar masih menanti langkah The Fed untuk menentukan pemotongan atau masih mempertahankan suku bunga pada 18 Maret sampai dengan 19 Maret 2025

Di sisi lain, gerak IHSG juga akan dipengaruhi dari kebijakan terbaru Pemerintah Cina untuk mendorong konsumsi domestik yang diumumkan pada 16 Maret 2025.

Menurut Phintraco Sekuritas, keputusan ini sesuai dengan pandangan perusahaan bahwa Cina akan terus berupaya mengurangi ketergantungan pada ekspor ditengah perang tarif yang terjadi dengan Amerika Serikat.

"Keputusan ini sesuai dengan pandangan kami bahwa Cina akan terus berupaya mengurangi ketergantungan pada ekspor ditengah perang tarif yang terjadi dengan AS," tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Selasa (18/3). 

Phintraco Sekuritas menilai hal ini memberikan dampak positif bagi ekonomi Indonesia, mengingat kecenderungan Indonesia yang lebih dekat dengan Cina, khususnya usai bergabung dalam BRICS.

"IHSG diperkirakan kembali fluktuatif dalam rentang lebar di kisaran 6.370-6.630 pada pekan ini," bunyi pernyataan Phintraco.

Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham-saham defensif, termasuk PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Timah Tbk (TINS), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA).

Sementara MNC Sekuritas menyebutkan diperkirakan koreksi IHSG akan relatif terbatas untuk menguji level 6.413. Setelahnya, IHSG berpeluang menguat ke rentang 6.756-6.850. MNC Sekuritas memprediksi support IHSG berada di 6.361 hingga 6.246. Sementara resisten berada di 6.698 sampai 6.818.

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.

Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.

MNC Sekuritas merekomendasikan buy on weakness pada saham PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) dengan rentang harga 560 sampai 590. Lalu speculative buy pada saham PT Amman Mineral Tbk (AMMN) dengan rentang harga 6.250 sampai 6.350.

Rekomendasi selanjutnya buy on weakness saham PT Buana Listya Tama Tbk (BULL) dengan rentang 114 sampai dengan 118. Serta buy on weakness saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dengan rentang 1.380 sampai 1.430.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail