Bocoran Terbaru Kerja Sama Sentul City (BKSL) dan Danantara
Perusahaan properti PT Sentul City Tbk (BKSL) dikabarkan akan segera meneken kerja sama dengan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara alias Danantara. Kerja sama itu sebelumnya disebut-sebut mencakup pembangunan kota kesehatan terintegrasi.
Danantara kemungkinan akan membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) kesehatan di lahan Sentul City, terinspirasi proyek Bio-Town di Chengdu. Inisiatif ini diklaim selaras dengan visi Astacita Presiden RI Prabowo Subianto dan reformasi kesehatan nasional. Namun, baik Danantara maupun Sentul City sempat mengonfirmasi bahwa belum ada kerja sama terkait hal itu.
“Penyelidikan kami menunjukkan bahwa pengumuman resmi kemungkinan akan dilakukan dalam beberapa minggu ke depan,” demikian tertulis dalam riset PT RHB Sekuritas Indonesia, Jumat (8/8).
Tak hanya itu, lahan BKSL di kawasan Sentul dinilai berpotensi besar untuk menangkap lonjakan permintaan infrastruktur data di Indonesia, seiring transformasi kawasan tersebut menjadi pusat data digital. Beberapa proyek data center besar telah hadir di sana, seperti NeutraDC Sentul milik Telkom Indonesia, serta IndoKeppel Data Centre 1 (IKDC1) yang dikembangkan Keppel Data Centres bersama Salim Group.
Lalu IKDC1 menempati lahan seluas 7 hektare dengan kapasitas penuh mencapai 50MW, dan kini telah mengoperasikan fase pertama dengan daya 5MW di area seluas 9.800 meter persegi.
RHB Sekuritas menilai, proyek-proyek ini menonjolkan keunggulan Sentul. :ahan yang luas, iklim yang lebih sejuk, pasokan listrik yang andal, dan kedekatan dengan Jakarta, menempatkan BKSL dalam posisi strategis untuk menangkap permintaan masa depan di ekonomi digital.
Adapun pada pada Juni lalu, Sentul City Tbk (BKSL) menandatangani perjanjian jual beli bersyarat (CSPA) dengan Genting Plantations Bhd (GENP) untuk melepas lahan seluas 152 hektare di kawasan Sentul City. Nilai transaksi mencapai Rp 2,05 triliun.
Dua bidang tanah tersebut yang masing-masing seluas 80 hektare dan 72 hektare, dijual dengan harga rata-rata sekitar Rp 1,35 juta per meter persegi. Sebagian pembayaran sebesar Rp 400–500 miliar ditargetkan terealisasi pada kuartal ketiga 2025.
Melalui entitas anak PT Genting Properti Abadi, GENP berencana membangun kawasan hunian mewah di atas lahan tersebut. Proyek ini diperkirakan akan meningkatkan nilai properti di sekitarnya dan mendorong pengembangan kawasan Sentul City secara lebih terintegrasi.
Tokoh Senior Pemerintah Jadi Jajaran BKSL
Selain itu tim analis RHB Sekuritas menilai perubahan susunan direksi baru-baru ini akan memperkuat posisi strategis PT Sentul City Tbk (BKSL). Perombakan tersebut melibatkan tokoh-tokoh senior dari kalangan pemerintah.
Berikut empat nama tokoh pemerintah yang menduduki jabatan kursi komisaris di BKSL:
- Ketua Tim Ahli penyusunan RUU Pengelolaan Aset Daerah DPD RI, Yuswandi Arsyad Temenggung
- Tim Pelaksana Dewan KEK Nasional dan Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Wahyu Utomo
- Sekretariat Transformasi Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, Lukita Dinarsyah Tuwo
- Staf Khusus Menteri Perindustrian Gatot Sudariyono
Rekomendasi
RHB Sekuritas merekomendasi beli untuk saham PT Sentul City Tbk (BKSL), didukung oleh nilai tak terpakai yang signifikan dari bank tanahnya seluas 14.522 hektar, yang terbesar di Indonesia.
Analis RHB memperkirakan nilai aset bersih (Net Asset Value/NAV) BKSL mencapai sekitar Rp 98,3 triliun. Estimasi tersebut didasarkan pada asumsi nilai tanah yang bervariasi, mulai dari Rp 200.000 hingga Rp 3 juta per meter persegi di seluruh portofolionya.
Hal ini dinilai menghasilkan perkiraan NAV sebesar Rp 586 per saham, yang menunjukkan potensi kenaikan signifikan dari level saat ini.
Cataran redaksi: Tulisan ini mengalami perubahan pada paragraf kedua dan ketiga terkait atribusi informasi, serta paragraf terakhir terkait perubahan penulisan dari sebelumnya nilai wajar menjadi NAV.