Proyek Smelter Alumunium Segera Rampung, Ini Kisi-Kisi Dividen Adaro (ADMR)

Katadata
ADMR menjalankan bisnis utama di bidang pertambangan dan perdagangan batu bara.
Penulis: Karunia Putri
Editor: Agustiyanti
18/9/2025, 11.10 WIB

PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR) memperkirakan, proyek smelter aluminium oleh anak usaha perseroan, PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI) dapat beroperasi secara bertahap pada akhir 2025. Perusahaan pun membuka peluang pembagian dividen dari tahun buku 2025 seiring kinerja perusahaan yang akan akan mendapatkan katalis positif dari proyek tersebut.

“Smelter aluminium yang sedang dibangun akan memasuki tahap first pot operation pada akhir tahun,” kata Mahardika dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Kamis (18/9).

Jika rampung sesuai rencana, smelter ini akan memiliki kapasitas produksi awal hingga 500 ribu ton aluminium ingot per tahun. Kapasitas smelter juga akan ditingkatkan bertahap hingga mencapai 1,5 juta ton per tahun dalam fase pengembangan berikutnya.

Progres pembangunan smelter kini telah memasuki tahap akhir pekerjaan struktur baja utama, pemasangan peralatan utama untuk potroom, sistem anoda hingga fasilitas pendukung. Di area jetty, peralatan bongkar muat juga telah terpasang, sementara pembangunan asrama pekerja sebagian besar selesai.

ADMR melalui anak usahanya, PT Alamtri Indo Aluminium (AIA) menambah penyertaan modal di KAI guna mendukung proyek tersebut. Pada 30 Juni lalu, AIA menambah modal sebesar Rp 947,49 miliar dan memperoleh 947.497 lembar saham baru. Secara total, AIA berkomitmen menyuntikkan modal hingga Rp 4,91 triliun.

Proyek yang berlokasi di kawasan Kalimantan Industrial Park Indonesia, Kalimantan Utara itu dibangun sekaligus mendorong program hilirisasi nasional dan menjembatani kesenjangan pasokan aluminium dalam negeri.

ADMR menjalankan bisnis utama di bidang pertambangan dan perdagangan batu bara. Dengan mengembangkan bisnis smelter aluminium, bisnis tersebut dapat mendukung industri manufaktur, energi terbarukan hingga kendaraan listrik.  Arah langkah bisnis ADMR ini sejalan dengan Proyek Strategis Nasional (PSN), khususnya dalam penguatan hilirisasi industri. 

Rencana Dividen ADMR

Seiring dengan prospek positif dari proyek smelter aluminium, perseroan juga membuka peluang pembagian dividen untuk tahun buku 2025. “Manajemen akan mengkaji kemampuan perseroan untuk membagikan dividen kepada seluruh pemegang saham perseroan setiap tahunnya,” katanya.

Namun, menurut dia,  perusahaan tetap memprioritaskan belanja modal dan pelunasan pinjaman. Dia mengatakan,  prioritas pertama perusahaan adalah melunasi utang, sebelum kemudian membagikan dividen.

Adapun emiten yang melantai di BEI pada tahun 2022 ini pertama kali membagikan dividen untuk tahun buku 2024. Perseroan membagikan Rp 47,82 per saham untuk para investor nya dengan yield sebesar 4,64%.

Dana dividen berasal dari laba bersih ADMR tahun buku 2024 yang mencapai US$ 436,6 juta. Torehan tersebut turun 0,99% bila dibandingkan dengan laba bersih perseroan tahun buku 2023 sebesar US$ 441,02 juta. 

Harga saham ADMR sempat beranjak naik usai perusahaan mengumumkan proyek smelter aluminium akan segera rampung pada akhir tahun ini. 

Saham ADMR mencatatkan kinerja paling positif jika dibandingkan dengan dua emiten Grup Adaro lainnya. Dalam kurun waktu satu pekan terakhir, harga saham ADMR naik 3,30% sedangkan saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) turun 1,19% dan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (AADI) terkoreksi 0,71%.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Karunia Putri