PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) berencana menambah modal melalui skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue. Aksi korporasi ini menjadi bagian dari program restrukturisasi grup induk usaha GMFI yaitu PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA).
Dalam keterbukaan informasi, manajemen GMFI menyebutkan perusahaan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 124,27 miliar saham Seri B dengan nilai nominal Rp 25 per saham. VP Corporate Secretary & Legal GMFI, Rian Fajar Isnaeni mengatakan right issue ini akan melibatkan penyertaan modal non-tunai berupa pengalihan aset dari PT Angkasa Pura Indonesia (API).
Aset yang dialihkan berupa tanah milik API dengan nilai setidaknya Rp 5,66 triliun. Penyertaan modal non-tunai tersebut akan memperkuat struktur permodalan GMFI sekaligus menambah kapasitas perusahaan di bidang jasa perawatan dan perbaikan pesawat udara (MRO).
Manajemen GMFI menjelaskan transaksi ini tergolong transaksi material sesuai POJK 17/2020 dan merupakan transaksi afiliasi sebagaimana diatur POJK 42/2020. Namun, karena merupakan bagian dari restrukturisasi Garuda Indonesia Group, perseroan tidak diwajibkan menggunakan jasa penilai independen atau meminta persetujuan RUPS.
Pelaksanaan right issue akan memberikan dampak langsung berupa peningkatan aset tetap sejumlah Rp 5,6 triliun. Adapun GMFI merupakan emiten yang bergerak di bidang perawatan, reparasi dan overhall pesawat Udara serta pergudangan.
"Pelaksanaan PMHMETD ini juga akan memberikan dampak pada peningkatan posisi kas dan setara kas Perseroan dengan partisipasi dari pemegang saham lainnya," ujar Rian .
Dengan langkah ini, GMFI berharap dapat memperkuat permodalan, meningkatkan kapasitas operasional, serta membuka peluang kerja sama strategis dengan pemegang saham baru, termasuk Angkasa Pura Indonesia.
Angkasa Pura Indonesia jadi Pemegang Saham
Lewat aksi right issue ini Angkasa Pura selanjutnya akan menjadi pemegang saham dengan turut membeli saham GMFI dari Garuda Indonesia. Bagi pemegang saham yang tidak mengambil bagian dalam pelaksaan right issue akan mengalami dilusi hingga 76, 79%.
"Mengingat API bukan merupakan pemegang saham Perseroan, GIAA selaku pemegang saham Perseroan berencana akan mengalihkan seluruh HMETD yang menjadi miliknya dalam Rencana PMHMETD kepada Angkasa Pura," tulis prospektus right issue.
Sebelum right issue, kepemilikan saham mayoritas GMFI dipegang oleh Garuda Indonesia dengan 66,96% saham Seri A dan 24,2% saham Seri B. Pemegang saham lainnya adalah PT Aero Wisata dengan 0,6% saham seri A dan 0,2% saham seri B.
Sementara itu pemegang saham lainnya adalah Andi Fahrurrozi dengan kepemilikan 0,002% dan masyarakat sebanyak 7,5% saham seri A.