Purbaya Sebut IHSG Berpotensi Tembus Level 36.000, Begini Hitung-hitungan Analis

Katadata/Fauza Syahputra
Pengunjung memotret layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (19/9/2025).
Penulis: Karunia Putri
23/9/2025, 11.08 WIB

Sejumlah analis memandang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memiliki potensi untuk mencapai target Rp 36.000. Target tersebut disampaikan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa ketika selesai dilantik sebagai Menkeu baru menggantikan Sri Mulyani Indrawati pada Senin (8/9) lalu.

Head of Research Korea Investment and Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi menyatakan, secara hitungan, IHSG berpotensi mencapai level Rp 36.000 pada 2035. Dia menerangkan, asumsi pertumbuhan earnings IHSG rata-rata 8-10% per tahun seperti yang ditargetkan Presiden Prabowo Subianto, serta valuasi (P/E) bertahan normal, IHSG bisa tumbuh 3 sampai 4 kali lipat dalam sepuluh tahun.

“Dari level 8.000 sekarang, target Rp 36.000 di 2035 bukan mustahil,” kata Wafi ketika dihubungi Katadata.co.id pada Senin (22/9). 

Wafi melanjutkan, untuk mencapai target tersebut indonesia memiliki tiga PR. pertama, pertumbuhan ekonomi nasional harus konsisten lebih dari 5%. Kemudian stabilitas politik dan makro dapat terjaga dan terakhir sektor-sektor baru seperti digital, energi terbarukan, kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) dan hilirisasi dipandang mampu mendorong kapitalisasi pasar. 

Sementara itu, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan, target tersebut sangat optimistis, namun masih mungkin dicapai apabila tidak ada krisis global besar dalam 10 tahun ke depan. 

Menurutnya, proyeksi IHSG juga perlu mempertimbangkan ketidakpastian global. Karena itu Mirae Asset Sekuritas memprediksi IHSG mampu menyentuh level 10.500 pada dekade mendatang. 

“Syukur-syukur kalau dunia tidak menghadapi global crisis. Itu bisa jadi target 36.000 tercapai,” ujarnya.

Dari sisi fundamental, Nafan menilai kondisi ekonomi Indonesia cukup solid. Pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan berada di kisaran 4,6–5,4% dengan median 5%. Pada kuartal kedua 2025, pertumbuhan ekonomi tercatat melampaui ekspektasi, terutama ditopang oleh investasi.

Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% seperti yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, menurutnya dibutuhkan komitmen pemerintah dalam menciptakan sumber pertumbuhan baru. 

“Motor pertumbuhan ekonomi kita tidak cukup hanya mengandalkan konsumsi domestik, tetapi juga harus didorong oleh investasi,” kata dia.

Nafan menjelaskan, pertumbuhan ekonomi baru harus tercipta agar Indonesia mampu mengoptimalkan peran investasi sekaligus mempertahankan konsumsi domestik yang kuat. “Mencapai pertumbuhan 8% itu bukan mustahil, tapi membutuhkan effort yang sangat luar biasa,” ujarnya.

Sebelumnya, Purbaya pernah menyebut IHSG bisa mencapai level 36.000 pada tahun 2035. Sebab menurut dia, setiap Indonesia keluar dari krisis. Hari ini, IHSG bergerak menghijau, naik 0,37% ke level 8.069 secara intraday, Selasa (23/9).

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Karunia Putri