Merdeka Gold (EMAS) Mulai Penambangan Pertama di Proyek Emas Pani Hari Ini
PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) memulai penambangan pertama (first mining) di Proyek Emas Pani, Gorontalo pada hari ini, Rabu (1/10). Tahap awal ini ditandai dengan proses pengupasan lapisan tanah (overburden stripping) serta pengambilan bijih pertama sebagai tanda dimulainya operasi penambangan secara resmi.
Proyek Emas Pani adalah salah satu tambang emas primer terbesar di Indonesia, dengan sumber daya lebih dari 7 juta ons emas. Umur tambang emas ini diproyeksikan berlangsung selama beberapa dekade. Pada fase awal, proyek ini menggunakan metode heap leach dengan kapasitas pengolahan 7 juta ton bijih per tahun dan target produksi sekitar 140 ribu ons emas per tahun.
Perseroan selanjutnya akan membangun fasilitas carbon-in-leach (CIL) berkapasitas awal 7,5 juta ton per tahun, yang akan ditingkatkan menjadi 12 juta ton per tahun pada 2030. Dengan ekspansi tersebut, produksi emas puncak ditargetkan dapat mencapai 500 ribu ons per tahun.
Presiden Direktur Merdeka Gold Resources Boyke Poerbaya Abidin menyatakan, dimulainya penambangan pertama menjadi tonggak penting bagi perseroan dan seluruh pemangku kepentingan.
Setelah tahap penambangan pertama, kegiatan akan segera berlanjut ke proses pelindihan (heap leach), pengolahan hingga menghasilkan produksi emas perdana. Aktivitas yang meningkat secara bertahap diharapkan membawa dampak, mulai dari penciptaan lapangan kerja, penggerak roda ekonomi daerah hingga memberi nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan.
“Kami berkomitmen untuk menjalankan operasi yang bertanggung jawab, mematuhi prinsip Good Mining Practices (GMP) serta standar Environmental, Social, and Governance (ESG) yang tinggi, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara berkelanjutan,” kata Boyke dalam keterangan resmi dikutip Rabu (1/10).
Ia menambahkan, perusahaan berkomitmen menjalankan operasi sesuai prinsip Good Mining Practices (GMP) serta standar Environmental, Social, and Governance (ESG). Dengan demikian, manfaat proyek ini diharapkan dapat dirasakan secara berkelanjutan.
Setelah tahap first mining, kegiatan penumpukan bijih (ore stacking) akan dilanjutkan di fasilitas heap leach. Perseroan menargetkan produksi emas perdana dapat terealisasi pada kuartal pertama 2026.
Boyke sebelumnya menyebut, perseroan menargetkan produksi emas sebesar 75 ribu hingga 85 ribu ons dari Proyek Emas Pani di Gorontalo pada tahun 2026. Direktur Utama EMAS Boyke Poerbaya Abidin menyebut, proyek tambang raksasa tersebut diperkirakan rampung akhir tahun ini dan mulai memproduksi emas perdana pada kuartal pertama 2026.
“Kami akan mulai penambangannya akhir tahun ini. Sehingga kita akan mulai keep reaching tahun depan dan menghasilkan emas pertamanya kurang lebih bulan Februari-Maret 2026,” ujar Boyke dalam konferensi pers IPO EMAS di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (23/9).
Pada tahap awal, perseroan akan menggunakan metode heap leaching untuk memproduksi emas. Selanjutnya, EMAS akan mengembangkan fasilitas pengolahan dengan metode Carbon in Leach (CIL) yang dinilai lebih efisien.
Melalui metode CIL, produksi emas dari tambang Pani ditargetkan rampung sekitar 2029. Dengan demikian, strategi produksi Proyek Pani dilakukan secara bertahap, tahap pertama melalui heap leaching, kemudian dilanjutkan pembangunan fasilitas CIL dalam tiga tahun ke depan.
“Sehingga pada saatnya nanti akan menghasilkan emas yang sangat signifikan pada waktunya nanti,” ujarnya.
Adapun harga saham EMAS naik 2,47% atau 90 poin ke level 3.730 pada penutupan perdagangan sesi pertama hari ini.