Profil Haryanto Tjiptodihardjo, Bos IMPC di Daftar Terbaru 10 Orang Terkaya RI
Bos PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC), Haryanto Tjiptodihardjo menjadi sorotan sebab namanya bertengger dalam daftar 10 orang terkaya versi Forbes Billionaires. Haryanto berhasil menggeser beberapa nama taipan Tanah Air lainnya yang terkemuka karena gurita bisnis yang mereka miliki.
Dalam data Forbes Billionaires per hari ini, Jumat (3/10), Haryanto menjadi orang paling kaya nomor 10 di Indonesia dengan jumlah kekayaan mencapai US$ 6,4 miliar setara dengan Rp 106,31 triliun (dengan kurs Rp 16.612 per dolar Amerika Serikat). Lewat jumlah kekayaan tersebut membuat Haryanto menempati posisi orang kaya ke 604 di dunia.
Di Indonesia, kekayaan Haryanto kini melewati sejumlah Taipan Tanah Air. Harta bos IMPC berada di atas harta bos PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) Agus Projosasmito senilai US$ 5,2 miliar atau setara Rp 84 triliun. Ia juga mengungguli bos CT Corp Chairul Tanjung dengan kekayaan Rp 63 triliun dan bos Triputra Group Theodore Rachmat dengan kekayaan Rp 61 triliun.
Di IMPC, Haryanto menjabat sebagai Direktur Utama. Dalam sebulan terakhir, harga saham emiten yang dia nahkodai melonjak tajam. Menilik gerak saham IMPC, pada perdagangan sesi pertama hari ini, harga sahamnya melesat 7,05% atau 160 poin ke level 2.430.
Profil Haryanto Tjiptodihardjo
Merujuk laman resmi IMPC, Haryanto anak dari Handojo, pendiri Impack Pratama Industri pada 1981. Menilik jejak pendidikannya, Haryanto meraih gelar Sarjana Sains Teknik Industri dan Sistem dari University of Southern California, Amerika Serikat pada 1983, dan gelar Magister Administrasi Bisnis dari Woodbury University, Amerika Serikat pada 1986.
Haryanto memulai perjalanan bisnisnya di perusahaan keluarga pada 1986. Dua tahun kemudian, ia bergabung dengan PT Abadi Adimulia dan menempati posisi di divisi penjualan hingga 1996.
Dalam periode yang sama, Haryanto juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Kreasi Dasatama selama 1988–1996 dan Direktur PT Impack Pratama Industri selama 1988–1997. Sebelumnya, ia pernah dipercaya sebagai Komisaris PT Impack Pratama Industri pada 1986–1988.
Selepas itu, Haryanto menduduki berbagai jabatan strategis. Ia menjadi Komisaris PT Unipack Plasindo pada 1999–2021 dan Komisaris Utama PT Kreasi Dasatama pada 1996–2021.
Saat ini, Haryanto masih aktif mengemban sejumlah posisi penting. Ia menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak 1997, sekaligus Direktur PT Harimas Tunggal Perkasa dan PT Tunggal Jaya Investama sejak 2007.
Selain itu, ia juga memegang peran sebagai Komisaris PT Abadi Adimulia sejak 1998, Komisaris PT Sinar Grahamas Lestari dan PT Indah Cup Success Makmur sejak 1996, serta Direktur Utama PT Impack Pratama Industri Tbk.sejak 1997 hingga sekarang.
Daftar 10 Orang Terkaya RI Awal Oktober versi Forbes Billionaires:
- Prajogo Pangestu, kekayaan mencapai US$ 40,9 miliar setara dengan Rp 679,43 triliun
- Low Tuck Kwong, kekayaan mencapai US$ 24,9 miliar setara dengan Rp 413,63 triliun
- R. Budi Hartono, kekayaan mencapai US$ 19,2 miliar setara dengan Rp 318,95 triliun
- Michael Hartono, kekayaan mencapai US$ 18,5 miliar setara dengan Rp 302,33 triliun
- Otto Toto Sugiri, kekayaan mencapai US$ 12,4 miliar setara dengan Rp 205,98 triliun
- Tahir & Family, kekayaan mencapai US$ 10,8 miliar setara dengan Rp 179,40 triliun
- Marina Budiman, kekayaan mencapai US$ 9 miliar setara dengan Rp 149,50 triliun
- Sri Prakash Lohia, kekayaan mencapai US$ 8,8 miliar setara dengan Rp 146,18 triliun
- Mochtar Riady & Family, kekayaan mencapai US$ 6,7 miliar setara dengan Rp 111,30 triliun
- Haryanto Tjiptodihardjo, kekayaan mencapai US$ 6 miliar setara dengan Rp 99,67 triliun
Gerak Saham dan Prospek IMPC
Sejak awal tahun saham IMPC telah melonjak 556,76% dari posisi Rp 358 pada 2 Januari 2025. Harga saham IMPC mulai menanjak pada penghujung Juli lalu.
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan pada Bursa Efek Indonesia, perseroan sedang melakukan kegiatan pengembangan usaha. Adapun IMPC merupakan perusahaan yang bergerak sebagai produsen dan distributor bahan bangunan dan bahan plastik serta real estate melalui penyertaan pada entitas anaknya.
Merujuk data terbaru saham IMPC dipegang oleh PT Harimas Tunggal Perkasa dengan kepemilikan 44,72% dan PT Tunggal Jaya Investama dengan kepemilikan 42,6%. Sementara masyarakat menggenggam 12% saham IMPC.
Perseroan juga berencana menggelar penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PHTHMETD) atau private placement dengan menerbitkan sebanyak 600 juta saham baru. Sekretaris Perusahaan, Lenggana Linggawati menyebut, perseroan akan menerbitkan 600 juta saham baru bernilai nominal Rp 10 per lembar dengan harga pelaksanaan Rp 810 per saham.
“Sebelum pelaksanaan PMTHMETD, modal ditempatkan dan disetor Perseroan adalah sebanyak 54.268.500.000 lembar saham dan setelah pelaksanaan PMTHMETD, modal ditempatkan dan disetor Perseroan meningkat menjadi 54.868.500.000 lembar saham,” tulis manajemen dalam keterbukaan informasi BEI dikutip Jumat (3/10).
Pada Juni lalu, perseroan entitas anak, Impack Vietnam Company Ltd (IPV) telah menandatangani perjanjian hutang piutang mengenai pemberian pinjaman jangka pendek dengan jumlah maksimal sebesar US$ 750.000. Pinjaman akan diberikan untuk jangka waktu pendek dalam kurun waktu 11 (sebelas) bulan.
IPV akan mempergunakan dana pinjaman dari Perseroan untuk modal kerja. IPV merupakan entitas anak dari Perseroan dengan kepemilikan saham oleh Perseroan sebesar 100%.
Perseroan pernah menyampaikan paparan publik, bahwa IMPC akan mengejar target pendapatan sebesar Rp 4,2 triliun dan laba bersih sebesar Rp 600 miliar di tahun 2025.
Untuk mengejar target tersebut, perseroan telah menjalankan beberapa strategi, antara lain ekspansi kapasitas produksi melalui kapasitas beberapa unit mesin Alderon upvc, penguatan infrastruktur gudang dengan menambah mesin diiringi dengan pembangunan gudang berskala besar untuk mengakomodasi peningkatan stok dan distribusi, serta penguatan jaringan distribusi.