GOTO Gelar RUPSLB di Tengah Kabar Merger dan Masuknya Danantara, Bahas Soal Apa?
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Rabu (17/12) mendatang.
“Rapat diselenggarakan atas permintaan beberapa pemegang saham berdasarkan Pasal 3 ayat (1) huruf a POJK 15/2020,” ucap manajemen GOTO dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa (11/11).
Direktur Legal dan Group Corporate Secretary GoTo Gojek Tokopedia, R. A. Koesoemohadiani, menjelaskan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) merupakan bagian dari penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance). Rencana RUPSLB menurut dua tidak perlu menimbulkan kekhawatiran.
Ia menjelaskan agenda RUPSLB tersebut juga tidak berkaitan dengan rencana aksi korporasi apa pun. Informasi lebih lanjut akan disampaikan sesuai ketentuan yang berlaku pada saat pemanggilan resmi RUPSLB pada 25 November 2025.
“Direktur Utama, Direksi, dan manajemen terus berkomitmen penuh untuk bertindak secara profesional serta mengutamakan kepentingan seluruh pemangku kepentingan,” ucapnya dalam keterangan resmi, Senin (10/11).
Tak hanya itu, ia menambahkan bahwa perusahaan saat ini berada pada posisi terkuat dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu ditopang oleh rencana strategis perusahaan serta kemajuan menuju profitabilitas yang berkelanjutan, sebagaimana telah disampaikan dalam laporan kinerja kuartal terakhir.
GoTo Gojek Tokopedia akhirnya mencetak untung kuartalan atau laba sebelum pajak yakni Rp 62 miliar pada kuartal III 2025. Perusahaan juga menjelaskan sembilan bulan pertama tahun ini mencapai Rp 13,29 triliun, naik 14% dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau year on year (yoy).
Rugi bersih GOTO pun menyusut 82% secara yoy menjadi Rp 775,55 miliar. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, GOTO juga berhasil menekan biaya dan beban sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini dari Rp 13,71 triliun pada Januari-September 2024 menjadi Rp 13,51 triliun.
“Pada kuartal ketiga, kami mencatatkan tonggak sejarah baru dengan mencapai laba sebelum pajak yang disesuaikan untuk pertama kali sebesar Rp 62 miliar,” ujar Direktur Utama Grup GoTo Patrick Walujo dalam siaran pers, Rabu (29/10).
GOTO Buka Suara soal Kabar Akan Merger dengan Grab
Terkait rencana merger, GOTO menyampaikan belum ada keputusan maupun kesepakatan terkait wacana merger dengan Grab. Kesepakatan ini disebut akan melibatkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara.
Koesoemohadiani mengatakan setiap langkah yang diambil oleh perusahaan akan senantiasa patuh terhadap peraturan perundang-undangan. Selain itu, tetap memprioritaskan penciptaan nilai jangka panjang bagi pemegang saham.
“Serta menjaga kepentingan terbaik bagi mitra pengemudi, mitra UMKM, pelanggan, serta seluruh pemangku kepentingan,” ujar Koesoemohadiani.
Sebagai perusahaan teknologi yang lahir dan berkembang di Indonesia, emiten dengan kode GOTO itu menyambut positif berbagai upaya pemerintah dalam memperkuat ekosistem digital nasional.
GOTO juga berkomitmen mendukung, serta menaati kebijakan dan regulasi pemerintah demi menciptakan industri yang efisien, adil, dan berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan, termasuk mitra pengemudi, pelaku UMKM, serta konsumen di seluruh Indonesia.
Ia menegaskan GOTO berkomitmen untuk senantiasa mendukung arahan dan kebijakan Pemerintah.
“Fokus perusahaan saat ini tetap pada eksekusi agar dapat mencapai sasaran strategis guna menciptakan nilai jangka panjang bagi para pemegang saham dan seluruh ekosistem GOTO,” Koesoemohadiani menambahkan.
Sebelumnya Menteri Sekretaris Negara alias Mensesneg Prasetyo Hadi mengatakan Danantara diajak berdiskusi terkait Perpres terkait taksi dan ojek online atau ojol.
"Berbagai macam (kementerian yang diajak diskusi). Sebab itu, kemudian ada juga Danantara yang ikut terlibat (dalam pembahasan Perpres)," kata dia di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (7/11).
Para wartawan kemudian bertanya apakah keterlibatan Danantara dalam diskusi terkait Perpres taksi online dan ojol itu terkait isu merger Grab dan Gojek yang sudah lama berhembus.
“Ya salah satunya,” Prasetyo Hadi menjawab pertanyaan jurnalis. Prasetyo Hadi juga mengiyakan kabar bahwa Grab ingin membeli saham GoTo Gojek Tokopedia.
“Rencananya begitu,” ia menambahkan.