Emiten konglomerat Prajogo Pangestu, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) buka suara soal rumor akuisisi emiten properti PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA). BRPT sempat dikabarkan berencana membeli 20% saham NRCA.
Berdasarkan kabar yang diterima Katadata.co.id, langkah ini terkait dengan rencana pengembangan kawasan industri Prajogo di Patimban. NRCA akan terlibat sebagai kontraktor utama.
Direktur Barito Pacific, David Kosasih mengatakan, tak ada rencana untuk mengakuisisi anak usaha PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) tersebut. “Kami perjelas tidak ada rencana untuk mengakuisisi perusahaan ini (NRCA),” ucap David dalam paparan publik Rabu (12/11).
Seiring rumor tersebut, harga saham NRCA ditutup naik 1,63% ke Rp 935 dengan kapitalisasi mencapai Rp 2,33 triliun pada perdagangan hari ini, Rabu (12/11). Harga saham NRCA telah melonjak 188,58% dalam enam bulan terakhir atau 165,63% sepanjang tahun ini.
Di sisi lain, harga saham BRPT melesat 7,08% ke level Rp 3.780 dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 354,36 triliun. Harga saham BRPT terbang 407,38% dalam enam bulan terakhir atau melesat 310,87% sepanjang tahun ini.
Berdasarkan data BEI, Prajogo Pangestu merupakan pemegang saham pengendali Barito Pacific dengan kepemilikan 66,89 juta lembar saham atau setara 71,36%. Adapun Griya Idola merupakan anak usaha BRPT dengan kepemilikan saham 99,99%.
Merujuk website perusahaan Griya Idola, perusahaan properti ini berkembang di berbagai kota di Indonesia dan mengelola beragam portofolio seperti gedung perkantoran, kawasan industri, properti ritel dan perumahan.
Griya Idola mengembangkan dan mengelola beragam portofolio, yaitu properti komersial, kawasan industri, hotel, dan residensial di Indonesia. Beberapa project yang berada di bawah bendera Griya Idola adalah Wisma Barito Pacific, Wisma Barito Pacific II, Griya Idola Industrial Park, Mambruk Hotel & Convention, Griya Idola Residence dan Krakatau Industrial Estate Cilegon.
Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.
