Rupiah Berpeluang Menguat Meski Investor Waspadai Pengumuman BI-Rate
Nilai tukar rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS. Hal ini dipengaruhi data pekerjaan Amerika Serikat (AS) yang diumumkan semalam buruk.
“Rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS setelah data pekerjaan AS yang lebih lemah dari perkiraan,” kata Analis Doo Financial Futures Lukman Leong kepada Katadata.co.id, Rabu (19/11).
Namun, Lukman mengatakan sentimen risk off global masih akan membatasi penguatan rupiah. Lukman memprediksi rupiah akan berada di level Rp 16.650 per dolar AS hingga Rp 16.800 per dolar AS,” ujar Luman.
Berdasarkan data Bloomberg pagi ini, rupiah berada di level Rp 16.750 per dolar AS. Level ini menguat satu poin atau 0,01% dari penutupan sebelumnya.
Penguatan rupiah ini diproyeksikan masih akan terbatas. Sebab, Bank Indonesia (BI) pada siang ini akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG).
Investor kemungkinan akan mengantisipasi hasil RDG BI ini. Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C Permana memproyeksikan kemungkinan BI masih akan menjaga suku bunga di level 4,75%.
“Dengan faktor-faktor ini, harapannya rupiah bisa terapresiasi ke level Rp 16.720 per dolar AS,” kata Fikri.