Danantara Ambil Alih Bisnis Rumah Sakit Pertamina, Dirikan Hospital Group
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara mengumumkan rencana pengambilalihan saham lini bisnis rumah sakit PT Pertamina Bina Medika. Pengambilalihan akan dilakukan lewat PT Danantara asset manajemen.
Pengumuman didasarkan pada pasal 127 ayat (2) dan 8 Undang Undang Nomor 4 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas sebagaimana sebagian telah diubah dengan Undang Undang Nomor 6 tahun 2023 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti Undang Undang No 2 tahun 2022 tentang Cipta Kerja Menjadi UU.
“Bersama ini diumumkan bahwa terdapat rencana pengambilalihan sebagian besar saham pada PT PERTAMINA Bina Medika oleh Perusahaan Perseroan PT Danantara Asset manajemen dari para pemegang saham perseroan (rencana pengambilalihan),” tulis manajemen dalam pengumuman pengambilalihan yang dikutip Kamis (20/11).
Perusahaan menyatakan, penyelesaian atas rencana pengambilalihan tunduk pada penandatanganan dokumen transaksi sehubungan dengan rencana transaksi. Pemenuhan syarat sebagaimana diatur dalam dokumen transaksi terkait dan diperolehnya persetujuan yang dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan yang berlaku.
Rencana pengambilalihan sebagaimana dimaksud dalam pengumuman ini merupakan pengambilalihan sebagaimana dimaksud dalam pasal 127 ayat 8 UUPT. Sesuai dengan ketentuan pasal 127 ayat 4 UUPT bagi kreditor yang memiliki keberatan terkait dengan rencana pengambilalihan sebagaimana disebutkan dapat mengajukan keberatan secara tertulis kepada perseroan dalam Waktu 14 hari kalender setelah tanggal pengumuman.
Mengenai pengambilalihan saham rumah sakit Pertamina ini, Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Patria Sjahrir menyatakan hal itu merupakan bagian dari upaya Danantara menyusun ulang bisnis BUMN. Ia mencontohkan Pertamina selanjutnya akan kembali fokus pada bisnis dasar dan industri minyak dan gas.
“Ini contoh, rumah sakit di healthcare. Kita masa Pertamina punya rumah sakit banyak sekali, bisnisnya oil gas tapi punya rumah sakit,” ujar Pandu dalam acara Antara Bussiness Forum, seperti dikutip Kamis (20/11).
Menurut Pandu, Danantara saat ini akan mendorong dibentuknya Danantara Hospital Group yang akan menjadi jaringan rumah sakit terbesar Tanah Air. Danantara selanjutnya akan mencari pengelola profesional untuk mengurus lini bisnis rumah sakit di bawah pemerintah.
Ia berkeyakinan pengelolaan yang tepat akan mendorong margin EBITDA rumah sakit BUMN naik dari sekarang baru 8%. Ia pun menyatakan dengan pengelolaan yang tepat nilai buku rumah sakit BUMN bisa naik 5 sampai 6 kali lipat.
“Kalau kita satuin terus kita cari orang yang memang fokusnya membangun hospital berskala internasional, yakinlah margin-nya bisa naik, ya paling tidak 20% tahun pertama, terus bisa 40% tahun ketiga,” ujar Pandu.