Lo Kheng Hong Kantongi Rp 10,26 M Dividen BBRI, Pertahankan Koleksi Saham BMRI

Muhammad Zaenuddin|Katadata
Investor kenamaan Tanah Air Lo Kheng Hong memberi penjelasan saat acara Wealth Wisdom yang diselenggarakan Permata Bank di Balroom Ritz Carlton, Jakarta, Selasa, 3/10).
Penulis: Ira Guslina Sufa
18/12/2025, 05.34 WIB

Investor kawakan Lo Kheng Hong menangguk cuan dari aksi korporasi terbaru yang diumumkan emiten perbankan pelat merah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar Rabu (17/12) BBRI mengumumkan pembagian dividen Rp 137 per lembar saham. 

Dividen interim yang disepakati para pemegang saham selanjutkan akan dibagikan pada 15 Januari mendatang. Adapun dividen akan diambil dari laporan keuangan yang berakhir pada 30 September 2025. 

Saat ini Lo Kheng Hong mengatakan menggenggam lebih dari 74,95 juta saham BBRI. Dengan jumlah ini investor yang dijuluki Warren Buffet dari Indonesia itu akan mengantongi Rp 10,26 miliar. 

Saat ini harga saham BBRI berada pada level 3.750. Nilai ini turun 10,93% dibanding awal tahun atau year to date yang berada di level 4,210. Ketika ditanya apakah akan memanfaatkan penurunan harga saham BBRI untuk menambah koleksi, ia menyatakan masih akan mempertimbangkan beberapa hal. 

“Lihat nanti ya,” ujar Lo kepada Katadata.co.id seperti dikutip Kamis (18/12). 

Dalam berbagai kesempatan, Lo Kheng Hong menyatakan menyukai saham perbankan pelat merah lantaran memiliki fundamental yang kuat. Tidak hanya BBRI, ia juga tercatat mengoleksi saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang hingga kini masih ia pegang. Meski begitu ia tidak merinci berapa total saham BMRI yang kini ia genggam. 

Lo menyebut menyukai saham BBRI dan BMRI lantaran adanya dukungan likuiditas dari pemerintah. Selain itu, kedua bank pelat merah ini memiliki yield dividen yang menarik dibanding deposito. Ia mencontohkan yield untuk Bank Mandiri bisa di kisaran 9% sementara untuk BBRI di kisaran 8%. 

Saat ini BMRI telah menjadwalkan akan menggelar RUPSLB pada Jumat (19/12). Sebelumnya BMRI telah membagikan dividen tunai senilai Rp 466 per saham pada April lalu. Meski tidak memiliki sejarah membagikan dividen interim pada akhir tahun, potensi dividen tahun ini masih terbuka. 

Hingga kuartal ketiga 2025, BBRI mencatatkan laba bersih secara konsolidasian mencapai Rp 40,77 triliun, turun 9,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.  

Laba BBRI tertekan biaya pencadangan atau impairment yang meningkat 13,99% menjadi Rp 33,58 triliun. Adapun penyaluran kredit BBRI hingga kuartal ketiga 2025 mencapai Rp 1.438 triliun, naik 6,3% secara tahunan. Pendapatan bunga bersih tercatat naik dari Rp 107,86 triliun menjadi Rp 110,98 triliun.  

Di sisi lain beban bersih operasional lainnya naik dari Rp 51,8 triliun menjadi Rp 58,89 triliun. Kenaikan ini terutama didorong oleh naiknya beban pencadangan atau impairment. Kenaikan beban biaya pencadangan ini dilakukan seiring naiknya rasio kredit bermasalah atau non performing loan gross dari 3,04% menjadi 3,29%.  

NPL nett BBRI juga naik dari 0,84% menjadi 1,04%. Di sisi lain, BRI mencatatkan likuiditas pada kuartal III 2025 melonggar. Loan to deposit ratio BRI turun dari 89,6% menjadi 87,05%. Adapun total dana pihak ketiga naik 8,2% secara tahunan menjadi Rp 1.474 triliun. 

Jadwal pembagian dividen interim BBRI:

  • Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 29 Desember 2025
  • Cum dividen di pasar tunai: 2 Januari 2026
  • Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 30 Desember 2025
  • Ex dividen di pasar tunai: 5 Januari 2026
  • Daftar pemegang saham yang berhak dividen interim: 2 Januari 2026
  • Pembayaran dividen interim: 15 Januari 2026

Adapun jika melihat catatan dividen interimnya pada tahun lalu,  BBRI melakukan pembayaran dividen interim tahun buku 2024 sebesar Rp 135 per lembar saham dengan total nilai mencapai Rp 20,33 triliun. Rasio dividen yang dibagikan BRI kepada pemegang sahamnya yakni 85,32% pada tahun lalu.



Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila