Dua pekan menjelang penutupan tahun 2025, saham-saham perbankan besar atau big banks mulai unjuk gigi. Di tengah pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melemah dalam beberapa hari terakhir, saham perbankan justru tampil menguat.

Sejumlah saham bank jumbo yang mencatatkan pergerakan harga saham positif satu pekan terakhir antara lain PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), serta PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Meski pada perdagangan sesi pertama hari ini mayoritas saham bank besar tidak bergerak, analis menilai prospek sektor perbankan jumbo akan cemerlang pada tahun depan. Optimisme tersebut didukung proyeksi pemulihan pertumbuhan kredit serta kebijakan penempatan likuiditas pemerintah.

Analis CGS Sekuritas Adrian Alamsyah Saputra mengatakan, prospek sektor bank jumbo diperkirakan membaik pada 2026. Menurut tim riset CGS Sekuritas ini, pemulihan akan mulai terlihat sejak kuartal keempat tahun ini, seiring menguatnya pertumbuhan kredit.

“Terutama dari sisi manual sales, sejalan dengan percepatan belanja fiskal dan semakin jelasnya arah kebijakan pemerintah yang sebelumnya sempat menjadi kekhawatiran pelaku pasar,” ujar Adrian dalam keterangannya, Jumat (19/12).

Selain itu, CGS Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan kredit bank-bank besar mencapai sekitar 9% pada 2026, lebih tinggi dibandingkan perkiraan tahun 2025. Dari sisi biaya dana atau cost of funds, kondisi tersebut juga dinilai membaik berkat penempatan dan injeksi likuiditas pemerintah ke bank-bank anggota Himpunan Bank Milik Negara atau Himbara, serta tren suku bunga acuan yang cenderung melandai.

Kombinasi penempatan likuiditas dan arah suku bunga yang lebih stabil tersebut diperkirakan akan menahan tekanan terhadap margin bunga bersih atau net interest margin (NIM). Dengan begitu, kinerja perbankan pada 2026 berpotensi lebih baik dibandingkan tahun ini.

Investor Asing Kembali Masuk ke Saham Bank Jumbo

Belakangan, investor asing terpantau ramai membeli saham-saham bank jumbo. Misalnya pada perdagangan kemarin, saham BMRI ramai dibeli oleh investor asing dengan nilai mencapai Rp 472,7 miliar, kemudian disusul oleh BBCA yang diborong sebesar Rp 173 miliar. 

Saham bank besar lainnya yang diborong asing adalah BBNI sebesar Rp 32,5 miliar. Sementara itu, investor asing terpantau melepas saham BBRI dengan nilai sebesar Rp 25,5 miliar.. 

Adrian menjelaskan, investor asing belakangan telah kembali memborong saham-saham perbankan, setelah sebelumnya mengoleksi saham-saham konglomerasi. Kondisi ini akan membuka peluang besar masuknya kembali dana asing di tahun depan, mengingat saham perbankan berkapitalisasi besar selama ini menjadi salah satu favorit investor global.

Ke depan, dengan ekspektasi laba 2025 yang telah banyak disesuaikan serta meningkatnya kejelasan program pemerintah, kata Adrian, sektor perbankan dinilai kembali menarik bagi investor asing. Arus dana masuk tersebut berpotensi menjadi katalis bagi pergerakan harga saham bank-bank besar.

“Atas dasar itu, kami merekomendasikan overweight untuk sektor perbankan, seiring prospek laba yang lebih baik pada 2026,” ujar Adrian.

Prospek dan Target Harga Saham Bank Jumbo

Adapun saham pilihan utama CGS Sekuritas di sektor perbankan adalah BMRI dan BBCA. Keduanya dinilai memiliki eksposur kuat di segmen wholesale yang diuntungkan oleh membaiknya sentimen bisnis, sekaligus berpeluang menjadi penerima manfaat utama dari potensi masuknya dana asing.

CGS Sekuritas secara umum memberikan rekomendasi add atau beli untuk saham-saham big banks. Target harga yang dipatok masing-masing adalah BBCA di Rp 10.700, BMRI Rp 5.600, BBRI Rp 4.900, dan BBNI Rp 5.300.

Sementara itu, analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova juga memberikan target harga yang tinggi untuk saham-saham bank besar. Berikut rekomendasi Ivan:

  • BBCA: Beli di level 7.800 - 7.900 dengan target harga ke level 8.450, 8.700, 9.125 dan 9.400
  • BBRI: Beli di level 3.500 - 3.550 dengan target harga ke level 3.830, 4.070 dan 4.240
  • BMRI: Beli di level 4.600 - 4.700 dengan target harga ke level 5.125, 5.250, 5.500 dan 5.700
  • BBNI: Beli di level 4.030 - 4.130 dengan target harga ke level 4.600, 4.750, 4.880 dan 5.050



Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Karunia Putri