LPS Bantah Ada 8 Bank Berpotensi Gagal, Indikator Masih Normal

ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah menyebut LPS saat ini memiliki aset sebesar Rp 120 triliun yang dapat digunakan untuk penanganan bank gagal.
Penulis: Agustiyanti
10/4/2020, 08.00 WIB

Lembaga Penjamin Simpanan memastikan kondisi perbankan masih kuat dan menunjukkan indikator normal meski mengarah ke waspada. Tak ada potensi delapan bank gagal akibat pandemi corona.

"Delapan bank berpotensi gagal tidak benar. Indikator bank masih normal, fundamentalnya cukup kuat" ujar Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah dalam konferensi video, Kamis (9/4) malam.

LPS dalam rapat dengar pendapat bersama DPR pada Kamis (9/4) sempat menyebut terdapat delapan bank berpotensi gagal dalam skenario terberat pandemi corona.

Halim mengklarifikasi munculnya angka delapan bank bukan didasarkan oleh stress test. Itu merupakan perhitungan kemampuan LPS dalam menangani bank gagal jika kondisi memburuk akibat pandemi corona.

"Angka 8 bank itu dilatarbelakangai perhitungan kemampuan pendanaan LPS jika menangani Bank Gagal. LPS selalu membuat skenario jika menangani bank gagal perlu biaya berapa dengan ketersediaan dana yang ada," kata Halim.

(Baca: Skenario Terberat Pandemi Corona, 8 Bank Berpotensi Gagal)

Dalam kondisi normal menurut dia, LPS kerap membuat skenario satu bank kecil, dua bank menengah besar, dan 5 BPR berpotensi gagal. Sementara dalam kondisi pandemi corona, lembaga tersebut membangun skenario delapan bank dapat berpotensi gagal untuk membangun struktur dan kemampuan pendanaan.

Halaman: