BRI Tetap Lanjutkan Kerja Sama Penyaluran Kredit dengan Investree

Agung Samosir|KATADATA
Ilustrasi, Gedung PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. BRI menargetkan tahun ini penyaluran kredit mampu tumbuh 10%-11%.
19/3/2020, 14.55 WIB

Meski perekonomian masih dibayangi pandemi corona, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menegaskan akan tetap menjalankan kerja sama dengan Investree.

Coorporate Secretary BRI Amam Sukriyanto mengungkapkan, kolaborasi antara BRI dan Investree yang dilakukan sejak Agustus 2018 akan terus dilanjutkan dan ditingkatkan.

Melalui kerja sama ini, BRI bertindak sebagai lender dan menyalurkan kredit melalui platform yang disediakan oleh Investree.

Amam menjelaskan, karena BRI tetap berkomitmen melanjutkan kerja sama, maka potensi penyaluran kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui Investree tahun ini yang bisa mencapai Rp 1 triliun, tetap masuk dalam rencana.

Tahun 2018 lalu, BRI telah menyalurkan kredit melalui Investree sebesar Rp 50 miliar, jumlahnya kemudian meningkat menjadi Rp 200 miliar pada 2019. Tahun ini, rencananya BRI akan meningkatkan penyaluran kredit melalui Investree hingga Rp 1 triliun.

“Selain penyaluran pinjaman, kami juga menjajaki skema kerjasama lainnya antara lain bank garansi dan rekening dana lender,” kata Amam ketika dihbungi Katadata.co.id, Kamis (19/3).

(Baca: Andalkan Kas Internal untuk Buyback, Posisi BRI dan BNI Cukup Kuat)

Melalui kerja sama dengan Investree, serta penetrasi secara langsung ke sektor UMKM, BRI optimistis kredit mampu tumbuh di kisaran 10%-11%. Sepanjang tahun 2019, BRI mampu menyalurkan kredit sebesar Rp 908,88 triliun, artinya tahun ini BRI menargetkan mampu menyalurkan kredit di kisaran Rp 999,76 trilun hingga Rp 1.008,85 triliun.

"Evaluasi atas kinerja BRI secara keseluruhan, termasuk penyaluran kredit akan dilakukan setelah review semester pertama tahun ini," ujar Amam.

Amam menambahkan, portofolio kredit UMKM masih akan menjadi penopang kinerja BRI ke depan, dengan posisi saat ini mencapai 79% dari total kredit yang disalurkan BRI. Targetnya, di tahun 2022, portofolio UMKM tersebut naik menjadi 80%. Oleh karena itu, Amam menyebut BRI tidak akan mengurangi penyaluran kredit ke segmen UMKM.

Mengantisipasi dampak negatif pandemi corona terhadap kinerja BRI, Amam mengungkapkan, pihaknya telah melaksanakan langkah risk management untuk menjaga kualitas kredit.

Langkah tersebut antara lain, melakukan restrukturisasi pinjaman secara intensif, melakukan mapping industri dan wilayah yang terdampak, serta menentukan sektor sektor ekonomi prioritas.

(Baca: BRI Tebar Dividen, Pemerintah Kantongi Rp 11,76 Triliun)

Reporter: Muchammad Egi Fadliansyah