OJK Minta Industri Keuangan Bantu Tekan Penyebaran Virus Corona

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Ilustrasi. OJK mengimbau industri keuangan untuk mengambil langkah-langkah pencegahan penyebaran virus corona.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Agustiyanti
16/3/2020, 14.42 WIB

Otoritas Jasa Keuangan  meminta kepada seluruh lembaga di Industri Jasa Keuangan untuk melakukan sejumlah upaya untuk meminimalisasi risiko penyebaran virus corona. Hal itu sesuai kewenangan OJK untuk mengatur, mengawasi, dan melindungi sektor tersebut.

Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Logistik OJK Anto Prabowo mengatakan, industri jasa keuangan diminta melakukan penyesuaian operasional lembaga jasa keuangan dan meminimalkan interaksi antar-orang tanpa mengganggu pelayanan jasa keuangan kepada masyarakat.

Namun, pengaturan mengenai alternatif bekerja dari rumah diserahkan kepada masing-masing Self Regulatory Organization (SRO) di Pasar Modal, Lembaga Jasa Keuangan, dan Lembaga Penunjang Profesi di Industri Jasa Keuangan.

(Baca: BEI Sebut Tak Ada Penundaan Rencana IPO Karena Virus Corona)

"Meningkatkan kebersihan lingkungan kerja dan sarana pelayanan publik seperti ATM, loket bank, dan lain sebagainya," kata Anto dalam keterangan resmi, Senin (16/3).

OJK juga meminta lembaga keuangan menunda seluruh perjalanan dinas karyawannya ke luar kota atau luar negeri, khususnya ke tempat yang sudah diidentifikasi terdapat penyebaran virus corona sesuai dengan data dan informasi terkini dari Kementerian Kesehatan.

Selain itu, seluruh pelaku industri jasa keuangan diminta untuk tidak melakukan kegiatan mengumpulkan massa. Hal ini berlaku internal atau eksternal dalam bentuk sosialisasi, rapat, dan peristiwa lain. "Interaksi kiranya dilakukan melalui pemanfaatan sarana teknologi informasi," kata Anto.

(Baca: Satu Pegawai Bank Mandiri Diduga Terinfeksi Corona)

Pada kesempatan yang berberda, Bursa Efek Indonesia menyatakan telah melakukan pencegahan untuk menekan penyebaran virus corona. Salah satunya, melakukan split operation sehingga karyawan dan direksi Bursa bekerja di tempat yang berbeda.

"Kami sudah ada split operation, jadi kami bekerja sudah dipisah menjadi 3-4 tempat. Tidak kami sebutkan di mana, jauh-jauh, salah satunya ada di BSD (Tangerang Selatan)," kata Direktur Utama BEI Inarno Djajadi di Gedung BEI.

Meski tidak menutup kemungkinan ke depan bekerja di rumah, rapat direksi saat ini sudah dijalankan melalui sambungan online. "Misalnya rapat direksi kita pakai webex," katanya menambahkan.

Reporter: Ihya Ulum Aldin