Jiwasraya Prioritaskan Bayar Klaim Polis Pensiunan dan Pegawai

Adi Maulana Ibrahim | KATADATA
Jiwasraya akan membayar bertahap klaim polis yang jatuh tempo.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Yuliawati
5/2/2020, 17.01 WIB

Manajemen PT Asuransi Jiwasraya (Persero) akan memprioritaskan membayar klaim polis pensiunan dan asuransi pegawai yang jatuh tempo. Prioritas pembayaraan kepada polis tradisional tersebut karena nasabah produk merupakan kalangan menengah ke bawah.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyebutkan pembayaran polis pada produk bancassurance JS Saving Plan akan dibayar secara bertahap mulai Maret 2020.

"Produk JS Saving plan itu tidak akan bisa bayar sekaligus, akan kami bayar bertahap. Yang kami utamakan, (membayar) polis-polis tradisional," kata Kartika di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (5/2).

(Baca: Kejaksaan Blokir Tanah Bentjok di Millenium City & Forest Hil)

Tiko sapaan akrabnya, mengatakan jumlah pemegang produk JS Saving Plan hanya sebagian kecil dari jumlah total 4,7 juta nasabah Jiwasraya.

Hingga Januari 2020, jumlah klaim polis yang jatuh tempo mencapai Rp 16 triliun. "Hampir semuanya sudah jatuh tempo, jadi sudah utang klaim semua. Sehingga akan kami bayar bertahap," kata Tiko.

Tiko tidak menjabarkan lebih lanjut soal sumber dana yang digunakan untuk membayar polis Jiwasraya yang jatuh tempo tersebut. Hingga September 2019, Jiwasraya memiliki total aset Rp 25,68 triliun sedangkan total liabilitas perusahaan sebesar Rp 49,60 triliun.  Sehingga Jiwasraya memiliki ekuitas negatif hingga Rp 23,92 triliun.

(Baca: Kasus Jiwasraya Tetap Diusut Meski Tersangka Kembalikan Uang Negara)

Salah satu sumber pendanaan yang tengah dikaji oleh pihaknya yaitu dari recovery asset yang disita dari tersangka dugaan korupsi Jiwasraya. Tiko menyatakan sudah melakukan pertemuan dengan Kejaksaan Agung yang sedang memetakan aset-aset tersangka termasuk yang berbentuk sertifikat tanah. "Kami lagi pilah-pilah mana yang bisa jadi recovery di Jiwasaraya untuk pembayaran polis juga dalam jangka panjang," katanya.

Pengamat Asuransi Hotbonar Sinaga menyarankan Jiwasraya menyerahkan aset sahamnya kepada sekuritas untuk membuat nilai lebih baik. Rencana itu kata dia, lebih memungkinkan daripada melepas aset properti yang dimiliki perusahaan, seperti rumah dinas di Menteng, dan Cilandak Town Square yang tak memiliki nilai cukup tinggi untuk membayar klaim polis jatuh tempo.

(Baca: BPK Bakal Rampungkan Audit Investigasi Jiwasraya Akhir Februari)

Reporter: Fariha Sulmaihati