Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit perbankan kian melambat pada September 2019 dari 8,7% secara tahunan (year on year/yoy) pada bulan sebelumnya menjadi 8%. Total penyaluran kredit mencapai Rp 5.548,1 triliun.
Berdasarkan data uang beredar yang dirilis BI pada Kamis (31/1), perlambatan terutama terjadi pada jenis penggunaan modal kerja dan konsumsi.
Pertumbuhan Kredit Modal Kerja (KMK) melambat dari 7,5% menjadi 6,1% dengan total penyaluran mencapai Rp2.552,3 triliun. Perlambatan terutama terjadi pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran dari 6% menjadi 5% dan industri pengolahan dari 11,2% menjadi 7,2%.
(Baca: Bank Mandiri Pangkas Target Pertumbuhan Kredit Tahun ini Jadi 9%)
Adapun pertumbuhan kredit konsumsi turun dari 7% menjadi 6,9% dengan total penyaluran mencapai Rp 1.580,2 triliun. Perlambatan terutama terjadi pada kredit kendaraan bermotor dari 3,1% menjadi 1% dengan total penyaluran Rp142,1 triliun.
Sementara itu, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tumbuh melambat dari 11,3% menjadi 10,8% dengan total penyaluran Rp 499,3 triliun.
(Baca: Laba Bersih BCA Naik 13% Meski Kredit Tumbuh Melambat dan Provisi Naik)
Di sisi lain, kredit investasi mengalami peningkatan dari 12,7% menjadi 13% dengan total penyaluran Rp 1.580,2 triliun. Pertumbuhan kredit di segmn ini terutama didorong sektor industri pengolahan yang tumbuh 1,3% setelah terkontraksi 0,6% pada bulan sebelumnya.
BI juga mencatat pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) hingga September 2019 melambat dari 7,3% pada Agustus menjadi 7,1%. Perlambatan DPK terutama terjadi pada giro milik nasabah perorangan dan simpanan berjangka milik korporasi dan perorangan.