Masalah ekonomi atau keuangan kerap menjadi salah satu faktor penyebab perceraian. Hal ini biasanya terjadi karena sebelum menikah, calon pasangan tak membuat perencanaan terkait keuangan saat akan menjalankan pernikahan.
Kepala Unit Pengelolaan Investasi Syariah (UPIS) PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Justitia Tripurwasani menjelaskan, biasanya calon pasangan hanya sebatas mempersiapkan biaya pernikahan. Padahal, menurut dia, perencanaan biaya setelah menikah jauh lebih penting.
"Tidak heran, akhirnya masalah ekonomi kerap menjadi salah satu faktor penyebab perceraian," ungkap Justitia, dikutip Sabtu (31/8).
(Baca: Tahapan Pengajuan dan Tips Agar KPR Disetujui)
Ia membagian sejumlah tips yang dapat diterapkan calon pasangan guna mempersiapkan pengelolaan keuangan setelah menikah:
Pertama, keterbukaan dengan pasangan. Ia menyarankan calon pasangan untuk saling terbuka terkait masalah keuangan, mulai dari pinjaman yang ditanggung, anggota keluarga yang harus ditanggung jika ada, serta jumlah dan sumber penghasilan.
"Selanjutnya, buat kesepakatan bersama, misalnya untuk saling meminta izin sebelum melakukan pembelanjaan di atas nominal tertentu," ungkap dia.
Kedua, menyusun tujuan keuangan. Calon pasangan, menurut dia, perlu membahas secara mendalam apa saja tujuan keuangan dalam jangka panjang yang ingin dirai. Ia mencontohkan, keinginan untuk punya anak, apakah istri akan tetap bekerja setelah memiliki anak, hingga ingin pensiun di usia berapa.
Selain itu, menurut dia, perlu pula merumuskan tujuan jangka pendek dan menengah, seperti rencana tempat tinggal, pembelian kendaraan, hingga frekuensi liburan.
"Pastikan untuk mencatat tujuan keuangan bersama ini, untuk ditinjau bersama secara periodik," jelas dia.
(Baca: Marak Penipuan, Ini 10 Tips Berbelanja Online Aman dari Traveloka)
Ketiga, tunjukkan komitmen. Maksimalkan usaha Anda untuk mewujudkan beragam tujuan keuangan yang telah disusun bersama sebagai wujud komitmen dalam pernikahan.
"Jika Anda sering membelanjakan uang secara impulsif dan tidak disiplin dalam mengelola ini artinya Anda tidak memiliki komitmen yang kuat untuk mempertahankan rumah tangga," ungkapnya.
Keempat, investasikan uang di beragam jenis reksa dana. Ada beragam jenis reksa dana, baik konvesional maupun syariah yang bisa Anda manfaatkan untuk mewujudkan berbagai tujuan keuangan. Sisihkan sebagian pendapatan Anda dan pasangan dalam beberapa jenis reksa dana untuk berbagai tujuan keuangan.
(Baca: Marak Bisnis Jasa Titip, dari Instagram hingga Aplikasi Tersendiri)
Reksa dana saham akan memberikan imbal hasil optimal jika digunakan untuk menyimpan dana investasi dalam jangka panjang atau di atas 10 tahun), seperti untuk persiapan pensiun. Sedangkan reksa dana pendapatan tetap/sukuk cocok digunakan untuk mewujudkan tujuan keuangan dalam jangka menengah atau 5-10 tahun.
Selain itu, ada reksa dana pasar uang yang sangat cocok digunakan untuk menyimpan dana investasi dalam jangka pendek atau di bawah 5 tahun
"Setiap pernikahan pada umumnya dapat mengalami masa-masa sulit dari waktu ke waktu, termasuk dalam hal keuangan. Luruskan niat pernikahan, bangun komunikasi yang terbuka dengan pasangan, lakukan introspeksi, sabar, dan bersyukur," pungkasnya.