BRI dan BTN Berminat Perbesar Porsi Penyaluran Kredit Rumah Subsidi

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Ilustrasi perumahan. BRI dan BTN ingin porsi penyaluran KPR subsidi diperbesar.
19/8/2019, 21.06 WIB

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) berminat memperbesar porsi penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi. Sebab, pemerintah menganggarkan dana bergulir Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) Rp 9 triliun tahun depan.

Alokasi FLPP tersebut tertuang dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020. Nilai itu lebih tinggi dibanding tahun ini, yang senilai Rp 5,2 triliun.

Direktur Konsumer BRI Handayani berharap porsi penyaluran KPR subsidi ini terus meningkat. "Tadi siang, karena permintaan banyak, ada tambahan kuota 394 rumah. Kami harapkan akan ada lagi," katanya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (19/8).

(Baca: Diperkuat Penyaluran FLPP, BTN Incar Pertumbuhan KPR 25% Tahun Ini)

Ia menyebutkan BRI mendapat kuota 3 ribu unit rumah tahun ini. Namun, menurutnya jumlah itu kurang. Maka dari itu, BRI akan mengoptimalkan kuota tambahan itu melalui anak usahanya yakni BRI Argo dan BRI Syariah.

Optimalisasi itu penting, karena ia memperkirakan masih ada selisih antara ketersediaan dengan kebutuhan rumah tahun depan. "Gap nasional ada 5 juta unit. BRI ingin berperan banyak untuk mendapatkan kuota KPR subsidi ini," katanya.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria