Setelah mencaplok PT Bank Agris Tbk (AGRS), Industrial Bank of Korea (IBK) memperkuat cengkeramannya di perbankan Indonesia dengan mengakuisisi 71,68% saham PT Bank Mitraniaga Tbk (NAGA). Untuk aksi korporasi tersebut, IBK menyiapkan dana Rp 477,59 miliar.

Manajemen Bank Mitraniaga dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan, IBK membeli 1,17 miliar saham Bank Mitraniaga dengan harga Rp 409 per saham. Transaksi tersebut dilaksanakan pada 29 Januari 2018. Lewat aksi korporasi ini, IBK akan menjadi pemegang saham pengendali baru Bank Mitraniaga. Sebelumnya, pemegang saham pengendali Bank Mitraniaga adalah Yeo Willy Yonathan dengan kepemilikan 72,07%.

"Tujuan dari akuisisi ini adalah untuk berpartisipasi dalam pembangunan sistem perbankan yang sehat dan mempercepat konsolidasi perbankan di Indonesia," ujar Manajemen IBK dalam pengumuman akuisisi tersebut, di Jakarta, Rabu (30/1).

Selain itu, akuisisi Bank Mitraniaga ini akan memperluas cakupan bisnis IBK di Indonesia. Bank Mitraniaga juga akan mendapatkan manfaat dari aksi korporasi tersebut karena perusahaan dapat memanfaatkan keahlian IBK dalam pendanaan usaha kecil dan menengah (UKM) untuk pengembangan bisnisnya ke depan.

Dengan menguasai Bank Agris dan Bank Mitraniaga, IBK diperkirakan bakal menggabungkan kedua bank tersebut. Pasalnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan diskresi bagi investor untuk memiliki saham perbankan di atas 40% apabila investor tersebut berniat mengonsolidasikan bank-bank yang diakuisisinya.

(Baca: Rencana Bisnis 2019, Mandiri Ingin Akuisisi Bank Kelas Menengah )

Chief Executive Officer (CEO) IBK Kim Do Jin seperti dilansir Korea Times, menyebutkan IBK telah mendapatkan persetujuan dari OJK untuk mengakuisisi kedua bank tersebut pada awal Januari 2019. Pada November 2017, IBK menandatangani kesepakatan jual beli bersyarat dengan Bank Agris dan akuisisi tersebut dirampungkan dalam waktu satu tahun. Saat ini kepemilikan saham IBK di Bank Agris mencapai 95,79%.

"Kami yakin kedua bank ini akan menciptakan sinergi untuk menarik lebih banyak nasabah dan mengembangkan jaringan bisnis kami di Indonesia. IBK akan terus mengembangkan jejaringnya secara global untuk membantu perusahaan-perusahaan Korea masuk ke pasar negara-negara berkembang," kata manajemen IBK dalam keterangan resmi yang dikutip Korea Times.

Proses merger dari Bank Agris dan Bank Mitraniaga ditargetkan rampung pada semester I 2019. Bank Agris yang merupakan bank devisa memiliki 23 kantor cabang di seluruh Indonesia. Adapun Bank Mitraniaga yang fokus ke segmen UKM memiliki 13 kantor cabang di Indonesia. Per 30 September 2018, aset Bank Agris mencapai Rp 3,96 triliun sedangkan Bank Mitraniaga asetnya Rp 2,3 triliun.

Pada sesi pertama perdagangan Kamis (31/1), harga saham emiten berkode NAGA ini menguat 1,2% menjadi Rp 336. Sedangkan harga saham AGRS stagnan di Rp 390.

(Baca: Dorong Konsolidasi, Perbanas Nilai Idealnya Hanya Ada 50-70 Bank)