Kerjasama Dengan HKTI, BRI Target Salurkan KUR ke Petani Rp 80 Triliun

ANTARA FOTO/Feny Selly
Pelayanan perbankan BRI.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
18/1/2019, 16.11 WIB

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. optimis mampu menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) ke sektor produksi tahun ini sesuai target minimum yang ditetapkan pemerintah yaitu 60% dari total plafon KUR. Salah satu upaya yang mereka lakukan yaitu dengan menjalin kerja sama dengan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).

BRI dan HKTI menandatangani Nota Kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) tentang penyediaan dan pemanfaatan jasa layanan perbankan. Dengan demikian, BRI berkomitmen memberikan akses penyediaan jasa layanan perbankan untuk HKTI maupun anggotanya.

Direktur Utama BRI Suprajarto mengatakan, sebagai bank yang fokus kepada usaha mikro serta ekonomi kerakyatan, BRI memiliki keterikatan yang erat dengan sektor pertanian. "Kami berupaya memfasilitasi layanan perbankan yang dibutuhkan oleh HKTI dalam upaya pengelolaan keuangan yang lebih optimal,” kata Suprajarto di kantornya, Jakarta, Jumat (18/1).

(Baca: Pemerintah Siap Luncurkan Program KUR Khusus pada Kuartal I)

Lebih lanjut, Suprajarto memperkirakan potensi penyaluran KUR kepada anggota HKTI mencapai Rp 80 triliun. Hal itu berdasarkan anggota HKTI yang mencapai 4 juta orang dengan rata-rata penyaluran KUR kepada satu orang diperkirakan sebesar Rp 20 juta.

BRI mendorong sinergi dengan seluruh stakeholders terkait agar mampu memberikan nilai tambah bagi sektor pertanian di Indonesia. Termasuk kerja sama dengan HKTI ini sebagai institusi yang akan menghubungkan antara petani dengan seluruh pemangku kepentingan.

Ada pun, penandatanganan nota kesepahaman ini dilakukan Suprajarto dengan Ketua Umum HKTI Moeldoko di Kantor Pusat BRI, Jakarta, Jumat (18/1). Moeldoko berharap, dengan kerjasama ini dapat meringankan permasalahan yang selama ini dihadapi petani di Indonesia.

Menurutnya, petani di Indonesia saat ini menghadapi lima masalah utama, yakni luas lahan, permodalan, teknologi, manajemen, dan market. "Melalui kerja sama dengan BRI, kami yakin dapat mempermudah memberikan akses permodalan terutama KUR kepada petani,” kata Moeldoko.

(Baca: KUR Produktif Tak Capai Target, BRI Siap Terima Sanksi dari Pemerintah)

Seperti diketahui, pada tahun lalu BRI telah menyalurkan KUR senilai Rp 80,2 triliun kepada 3,9 juta pelaku UMKM di seluruh Indonesia. Pencapaian tersebut menjadikan Bank BRI sebagai penyalur KUR terbesar di Indonesia dengan portofolio 64,9% dari total target penyaluran KUR nasional 2018 sebesar Rp 123,56 Triliun.

Dari total tersebut, sebenarnya BRI belum memenuhi target pemerintah untuk tahun lalu dalam menyalurkan KUR ke sektor produksi sebesar 50%. Suprajarto mengatakan penyaluran KUR ke sektor produksi pada tahun lalu, realisasinya hanya 43% dari total KUR yang sudah disalurkan oleh bank plat merah ini.

Reporter: Ihya Ulum Aldin