PT Bank Tabungan Negara/BTN (Persero) Tbk akan mengejar pertumbuhan kredit ringan atau kredit tanpa agunan (KTA) sebesar 52% pada tahun 2019 mendatang. Untuk mengendalikan risiko kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) penyaluran KTA, BTN memperluas kerjasama penjaminan kredit dengan Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) untuk menjamin KTA.
Direktur BTN Budi Satria mengungkapkan, BTN memiliki target penyaluran KTA sebesar Rp 1,52 triliun tahun depan. Untuk mengejar target tersebut, BTN akan membidik 15.880 calon debitur baru. Target tersebut lebih besar dari realisasi penyaluran KTA hingga akhir tahun ini yang diperkirakan mencapai Rp 1 triliun. Sampai dengan Oktober 2018, realisasi penyaluran KTA BTN mencapai Rp 765 miliar.
Untuk mengejar target penyaluran KTA tersebut, BTN juga akan menjalin kemitraan dengan Perusahaan Umum (Perum) Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) untuk pemberian fasilitas layanan kredit kepada karyawan Jamkrindo. Selain itu, ada juga kerja sama penjaminan kredit ringan tanpa agunan (Kring BTN) dan Penjaminan untuk Kredit Ringan BTN Program Perumahan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI dan Polri.
(Baca: Sri Mulyani Lihat Sektor Properti Hadapi Dua Tantangan Tahun Depan)
“Dengan jaminan dari Jamkrindo ini kami jadi yakin target penyaluran KTA bisa menjadi lebih besar," kata Budi usai menandatangani nota kesepahaman dan perjanjian kerjasama dengan Jamkrindo di Menara BTN, Jakarta, Selasa (18/12).
Berdasarkan perhitungan Budi, jika sekitar 60% dari 2.000 karyawan Perum Jamkrindo belum memiliki rumah, maka potensi KPR yang bisa digarap lewat kerjasama ini adalah sebesar sebesar Rp 360 miliar. Sementara untuk penjaminan kredit, Budi mengakui perlunya penjaminan atas kredit ringan yang memiliki potensi rasio kredit bermasalah karena tidak adanya agunan.
Budi menegaskan, tahun depan Bank BTN menguatkan semua segmen kredit, termasuk kredit ringang. Sehingga, diperlukan penjaminan kredit yang mumpuni untuk mengurangi risiko rasio kredit bermasalah. Oleh karena itu, selain untuk mendongkrak penyaluran kredit, kerjasama dengan Jamkrindo juga bertujuan untuk menjaga kuaitas kredit BTN.
Untuk KTA, BTN berupaya menekan NPL-nya hingga menjadi 1% saja. Pada 2017 NPL BTN secara keseluruhan mencapai 2,6%, sedangkan tahun ini NPL ditargetkan sebesar 2,3%. "Kerja sama strategis tersebut, efektif untuk menjaga kualitas kredit Bank BTN ke depan. Tahun depan, NPL Kredit Ringan BTN yang diharapkan bisa ditekan sekitar 1%. NPL yang terkendali memudahkan kita mengelola cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN),” terang Budi.
(Baca juga: BTN Perkirakan Pertumbuhan KPR Tahun Depan Melambat)