Pengelolaan Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera telah resmi beralih dari pengelola statuter kepada direksi baru. Sejauh ini, direksi masih pelit bicara soal strategi buat menangani persoalan keuangan perusahaan. Namun, Direktur Utama AJB Bumiputera Sutikno Sjarif meyakinkan bahwa pembayaran klaim menjadi prioritas utama.

"Kami tegaskan, komitmen perusahaan dalam hal pembayaran klaim akan menjadi prioritas utama. Namun, kami membutuhkan waktu untuk berbenah," kata Sutikno dalam Konferensi Pers di Jakarta, Senin (5/11).

Ia mengatakan, komitmen perusahaan membayar klaim tercermin dari total pembayaran klaim sepanjang Januari hingga pertengahan Oktober yang sebesar Rp 3,3 triliun. Meskipun, ia tak merinci jumlah sisa klaim nasabah yang masih ditunggak perusahaan maupun kondisi keuangan terkini.

(Baca juga: Bumiputera Menghidupkan Asa dari Lini Bisnis Syariah)

Yang jelas, Sutikno akan melakukan berbagai pembenahan buat mendukung bisnis perusahaan ke depan. Salah satunya, lewat penerapan teknologi digital untuk mempercepat layanan kepada calon nasabah maupun nasabah. Dengan begitu, ia berharap Bumiputera mampu bersaing di industri jiwa Tanah Air.

Menurut dia, lewat digitalisasi, waktu pemrosesan dokumen bisa dipangkas dari 21 hari menjadi hanya satu hari. Begitu juga dengan keluhan bisa direspons cepat. "Kalau kami lihat lingkaran bisnis baru, maka klaim, cross selling, dan surrender, itu semua bisa digitalisasi," kata dia.

Adapun Sutikno merupakan eks pejabat di Zurich Insurance. Mendampingi dia, ada dua orang direksi yang juga eks Zurich yaitu Yusuf Budi Baik sebagai Direktur Korporasi dan Sri Rahayu sebagai Direktur Teknik. Selain itu, Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) yang merupakan orang lama Bumiputera yaitu Dena Chaerudin.

(Baca juga: OJK Perketat Pengawasan Industri Asuransi)

Sutikno berharap keberadaan Dena yang telah bekerja selama 34 tahun di Bumiputera bisa bertindak sebagai penjembatan antara nilai-nilai luhur Bumiputera dengan visi baru perusahaan. Terakhir kali, Dena menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Teknik Keungan & Investasi.

Ketua Badan Perwakilan Anggota (BPA) AJB Bumiputera Nurhasanah menjelaskan pengangkatan direksi telah memenuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Bumiputera. Dia mengatakan dari 11 anggota BPA, dua per tiga atau 7 orang di antaranya setuju mengangkat direksi ini.

Adapun direksi lama sudah diberhentikan dari tugas mengurus Bumiputera. Direksi lama sempat dinonaktifkan lantaran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengalihkan kepengurusan Bumiputera kepada pengelola statuter.

"Harapannya dengan manajemen baru, ada pengembangan usaha baru dari mereka ini," kata Nurhasanah pada kesempatan yang sama.