Tahun ini, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk masih berfokus dalam memperkuat modal untuk ekspansi bisnisnya. Tak hanya itu, penambahan modal akan dialokasikan sebagai pencadangan pembiayaan.
Langkah ini, menurut Direktur Utama Bank Muamalat Achmad K. Permana, perlu ditempuh walau keuangan perseroan tidak terlalu bermasalah. “Saat ini keuangan Bank Muamalat Indonesia masih dalam kondisi baik,” kata Permana melalui keterangan resminya, Jumat (11/5).
Permana optimistis permodalan perseroan semakin stabil. Dan karenanya, upaya Bank Muamalat melakukan ekspansi pembiayaan dapat lebih leluasa. Dengan demikian, kualitas pembiayaan akan ikut membaik seiring peningkatan pembiayaan tersebut.
Untuk mencapinya, manajemen Bank Muamalat terus menjajaki beberapa investor strategis. Dalam strategi bisnis 2018, Bank Muamalat Indonesia akan me-leverage kekuatan dengan berfokus kepada pangsa pasar masyarakat muslim. (Baca: Bank Muamalat Bertemu 5 Calon Investor di Singapura).
Pada triwulan pertama 2018, Bank Muamalat mencatatkan laba bersih Rp 16,6 miliar, naik 35,4 persen dari periode yang sama 2017 sebesar Rp 12,27 miliar. Kenaikan laba bersih tersebut ditunjang oleh kinerja positif dari pembiayaan yang tumbuh 5,7 persen dari Rp 39,60 triliun pada Maret 2017 menjadi Rp 41,86 triliun pada tahun ini.
Akad Murabahah mendominasi penyaluran pembiayaan dengan porsi sebesar 48 persen senilai Rp 20,18 triliun atau tumbuh 15,96 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara posisi pembiayaan seret atau Non Performing Financing (NPF) bank syariah pertama di Indonesia ini di level 4,76 persen (gross) dan 3,45 persen (nett).
(Baca juga: Menanti Peminang Sejati Bank Muamalat).
Adapun posisi Financing to Deposit Ratio (FDR) per Maret 2018 tercatat sebesar 88,41 persen. Angka tersebut membaik dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 90,93 persen. Dana Pihak Ketiga (DPK) ikut tumbuh sebesar 8,66 peresen dari Rp 43,4 triliun pada Maret tahun lalu menjadi Rp 47,16 triliun pada Maret 2018.
Rasio penting lainnya, yaitu Net Operating Margin (NOM) sebesar 0,17 persen dan Net Imbalan (NI) sebesar 2,60 persen. Sementara Return On Equity (ROE) sebesar 1,50 persen, Return On Assets (ROA) 0,15 persen, dan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 10,16 persen.