PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menyiapkan dana Rp 300 miliar digitalisasi layanan perbankan. Dana ini akan digunakan untuk merambah teknologi finansial atau financial technology (Fintech) dalam satu tahun anggaran 2018.
"Kami kebanyakan menggunakan service maintenance. Jadi tidak begitu banyak (anggarannya)," ujar Direktur Utama BTN Haryono di Menara BTN, Jakarta pada Kamis (8/3).
Haryono menjelaskan perusahaannya menggunakan strategi untuk membiayai pengadaan fintech dengan menggandeng pihak ketiga. Dalam upaya menggandeng fintech demi merambah bisnis digital, BTN menggelar kompetisi Mortgtech (mortgage technology) Hackathon.
(Baca: Dukung Program Sejuta Rumah, BTN Targetkan 750 Ribu KPR Tahun Ini)
Kompetisi ini akan mengundang perusahaan fintech untuk membuat teknologi atau sistem perbankan yang terkait dengan Kredit Perumahan Rakyat (KPR). Dia mengungkapkan saat ini sudah ada 30 perusahaan yang mendaftar.
Pendaftarannya dibuka sejak 15 Februari lalu dan akan berakhir pada 17 Maret 2018. Acara puncaknya akan diselenggarakan pada 24-25 Maret 2018. "Nanti kami akan lombakan. Siapa yang menjadi juara, itu lah yang akan kami ajak bekerja sama," kata Haryono.
Penyaluran kredit Bank BTN sendiri pada 2017 masih didominasi oleh KPR sekitar 90,07 persen dari total kredit bank plat merah tersebut. Tahun lalu, kredit perumahan ini tumbuh 21,14 persen dari tahun sebelumnya menjadi Rp 179,22 triliun.
Maryono mengatakan BTN berkomitmen untuk terus memberikan dukungan pembiayaan untuk 750 ribu unit rumah pada tahun ini. Target tersebut terdiri atas penyaluran kredit perumahan subsidi untuk 536.868 unit rumah dan kredit perumahan nonsubsidi pada 213.132 unit rumah.