Perbankan Indonesia diprediksi akan semakin bersinergi dengan industri financial technology (fintech) pada 2018 mendatang. Fintech saat ini semakin dilirik sebagai salah satu sektor yang dapat mendorong prospek besar ke depan.
"Tren 2018 itu bank semakin bersinergi dengan fintech, mereka sadar sudah waktunya mereka pindah, mengubah strategi bisnis mereka," kata Managing Director PT Digital Artha Media (DAM) Fanny Verona di Jakarta, Kamis (21/12).
Menurut Fanny, sinergi antara perbankan dan fintech untuk mendorong penetrasi ke berbagai daerah di Indonesia. Saat ini peluang perbankan melakukan penetrasi produk kepada masyarakat masih terbuka lebar.
(Baca: Sebanyak 27 Fintech Terdaftar di OJK, Capai Pembiayaan Rp 2,2 Triliun)
Fanny mengatakan, saat ini tercatat 60 juta masyarakat Indonesia yang membuka rekening bank. Padahal, ada 125 juta orang Indonesia yang telah memiiki penghasilan.
"Ada 65 juta lagi masyarakat punya uang tapi tidak memiliki rekening," kata Fanny.
Kendati demikian, penetrasi tersebut ke berbagai daerah di Indonesia memakan dana yang cukup besar. Dana tersebut digunakan perbankan sebagai cara untuk melakukan akuisisi terhadap pengguna di daerah.
"Mereka harus buka channel dan services. Mereka harus investasi berapa miliar untuk membangun pelayanan di daerah tersebut," kata Fanny.
(Baca: Setelah Grab, OVO Kerja Sama dengan Lion Air Group)
Menurut Fanny, penetrasi itu akan lebih mudah dan murah jika dilakukan perbankan dengan bantuan fintech. Sebab, penetrasi teknologi di Indonesia sudah cukup pesat.
Saat ini saja penetrasi smartphone di Indonesia sudah lebih dari 100%. "Satu orang bahkan bisa punya dua smartphone di Indonesia," kata Fanny.
Selain itu, Fanny menilai bank akan memanfaatkan kekuatan fintech berupa automated personalisation. Saat ini, Fanny menilai jika apa yang kita lakukan di internet dapat dilacak menggunakan teknologi seperti artificial intelligence ataupun machine learning.
Dengan itu, nantinya preferensi dari masyarakat dapat diketahui. Alhasil, bank akan bisa memanfaatkan hal tersebut untuk dapat mempersonalisasi penawaran mereka.
"Bank dapat menghadirkan promo yang disesuaikan dengan preferensi dari setiap end user," kata Fanny.
(Baca: Kolaborasi Fintech dan Bank Akan Genjot Penyaluran Kredit)