Sri Mulyani Kritik Lonjakan Anggaran Tak Dongkrak Kualitas Pendidikan

Arief Kamaludin (Katadata)
Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
22/11/2017, 20.17 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan kenaikan anggaran pendidikan yang signifikan tak membuat kualitas pendidikan di tanah air menjadi lebih baik. Bahkan saat ini kualitas pendidikan Indonesia di mata dunia masuk kategori cukup rendah.

Sri mengatakan, kualitas pendidikan di Indonesia berdasarkan data dari Global Human Capital Report 2017 yang diterbitkan World Economic Forum (WEF) hanya berada pada posisi 53. Sementara, Vietnam menduduki peringkat 8 dunia.

Padahal, lanjut dia, Indonesia dan Vietnam merupakan negara dengan investasi anggaran yang cukup besar terhadap pendidikan. Sri mengatakan, kedua negara sama-sama memberikan porsi 20% dari anggaran pemerintah untuk porsi pendidikan.

(Baca: Bebaskan Denda, Sri Mulyani Dorong Wajib Pajak Laporkan Seluruh Harta)

Data ini ia saat pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Kepala Perwakilan World Bank Indonesia Rodrigo Chaves di Istana Kepresidenan Bogor Selasa (21/11) lalu. Sri yang mendampingi Jokowi membahas berbagai macam persoalan, salah satunya terkait masalah pendidikan di Indonesia.

"Indonesia dan Vietnam itu sama-sama negara yang punya komitmen membelanjakan 20% anggaran untuk pendidikan. Tapi hasilnya sangat berbeda," kata Sri di Auditorium Danapala, Kemenkeu, Jakarta, Rabu (22/11).

Menurut Sri, persoalan ini disebabkan karena kualifikasi guru yang ada di Indonesia kurang mumpuni. Dia mengatakan, banyak guru yang direkrut tidak sesuai kualifikasi.

(Baca: Fasilitas Bebas PPh untuk Peserta Tax Amnesty Selesai Akhir Tahun)

Halaman: