PT Bank Danamon Indonesia Tbk. membenarkan, pemegang saham pengendalinya yaitu Asia Financial (Indonesia) Pte Ltd atau AFI, telah menerima pernyataan minat akuisisi dari Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ (BTMU). Namun, Danamon memastikan belum terjadi kesepakatan antara kedua pihak.
“AFI telah menerima expression of interest sehubungan dengan saham milik mereka dalam perseroan. Kami mengerti bahwa ketertarikan tersebut masih bergantung pada hasil negosiasi lebih lanjut dan belum tentu menghasilkan perjanjian yang mengikat sehingga transaksi belum tentu terlaksana,” kata Sekretaris Perusahaan Bank Danamon Rita Mirasari dalam surat resmi kepada Bursa Efek Indonesia, Kamis (9/11).
Sebelumnya muncul informasi bahwa BTMU berencana membeli sekitar 40% saham Bank Danamon. Langkah tersebut sebagai bagian dari perluasan bisnis perusahaan di Asia Tenggara. Nilai transaksi disebut-sebut berkisar US$ 1,76 miliar atau setara Rp 23,7 triliun (dengan kurs saat ini). (Baca juga: Dikabarkan Diakuisisi Bank Jepang, Saham Danamon Melonjak 18%)
Nikkei memberitakan, induk usaha BTMU, Mitsubishi UFJ Financial Group memutuskan untuk memulai negosiasi dengan Danamaon dan Temasek Holding yang merupakan induk usaha AFI. Proses akuisisi diharapkan bisa berlangsung paling cepat pertengahan 2018.
Setelah informasi tersebut beredar, harga saham Danamon di BEI melambung tinggi. Pada Kamis (9/11), harga saham ditutup Rp 5.725 per lembar saham atau naik 18,04% dibandingkan perdagangan sehari sebelumnya.
Pada Jumat (10/11) ini, harga saham Danamon dibuka di level 5.750 atau kembali naik 0,43%. Namun, harga saham mengalami fluktuasi yang cukup tinggi. Pada pukul 09.34, harga saham berada di level 5.450 atau turun 4,8%.