PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk., mencatatkan rekor penutupan saham tertinggi pada perdagangan Selasa (29/8) di level Rp 2.950 per saham. Harga saham naik 49% secara tahunan (year on year) atau 69,5% sejak awal tahun (year to date).

Managing Director Strategy, Compliance, & Risk Bank BTN R. Mahelan Prabantarikso mengatakan, BTN bakal menggenjot penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) ke daerah-daerah. Dengan begitu, harapannya, kinerja BTN semakin cemerlang sehingga pergerakan saham yang positif juga bisa berlanjut.

“Tahun ini kami optimistis kredit akan tumbuh sekitar 21%-23%. Untuk mencapai target tersebut, kami akan memaksimalkan penyaluran kredit di daerah,” kata Mahelan dalam Public Expose Marathon di Surabaya, Rabu (30/8). (Baca juga:BTN Bidik Kredit Rp 5 Triliun dari Indonesia Properti Expo 2017)

Menurut dia, salah satu daerah yang dibidik yaitu Jawa Timur. Untuk itu, BTN akan mengoptimalkan kerja sama dengan para pengembang untuk membangun rumah rakyat di Jatim. Adapun per akhir tahun lalu, perseroan telah mencatatkan diri sebagai pemimpin pasar KPR di Jatim dengan pangsa pasar sebesar 54%.

Berdasarkan data riset yang dimiliki Bank BTN,  permintaan hunian di Jatim mencapai lebih dari 230 ribu unit pada 2017. Namun, pasokan rumah di wilayah ini baru mencapai 7% dari permintaan atau sekitar 15 ribuan unit rumah.

Tahun ini, BTN menargetkan dapat menyalurkan KPR untuk 18 ribu unit rumah. Mahelan yakin target tersebut dapat tercapai karena akan menggandeng Real Estate Indonesia (REI) dan Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) APERSI.

Halaman: