Bank Mandiri Akan Akuisisi Dua Bank Filipina Tahun Depan

Arief Kamaludin|KATADATA
Bank Mandiri
Penulis: Miftah Ardhian
Editor: Pingit Aria
8/8/2017, 14.27 WIB

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sedang menjajaki upaya akuisisi dua bank asal Filipina. Direktur Distribusi Bank Mandiri Herry Gunardi menjelaskan Bank Mandiri sedang melakukan due diligence terhadap dua Bank asal Filipina tersebut.

"Filipina yang sudah dekat. Harapannya semester I tahun depan," ujar Herry dalam konferensi pers, di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/8).

Selain itu, Bank Mandiri juga tetap berusaha untuk membuka kantor cabang penuh atau full branch di Malaysia. Namun, rencana tersebut masih terbentur proses pemberian izin di negeri jiran.

Nantinya, kantor cabang Malaysia ini ditargetkan untuk membiayai perusahaan Indonesia yang ada di Malaysia dan memberikan pelayanan ke orang Indonesia yang ada di sana.

(Baca juga:  Enam Bulan Untung Rp 13,4 T, BRI Pimpin Perolehan Laba Perbankan)

Di sisi lain, Bank Mandiri juga berencana untuk melakukan stock split. Sebab, harga saham perusahaan pelat merah ini sudah cukup tinggi. Dengan melakukan aksi korporasi tersebut, Bank Mandiri mengharapkan dapat meningkatkan likuiditas.

Selain itu, rencana ini juga ditujukan untuk menurunkan harga sahamnya agar lebih menarik bagi investor pemula dan retail. Rencananya, aksi ini akan dilakukan pada 21 Agustus 2017, ketika Bank Mandiri melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Sementara, rencana penerbitan obligasi global (global bonds) dengan mata uang rupiah justru dievaluasi. Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman A Ariyanto menjelaskan, penerbitan global bonds berdenominasi rupiah masih sekedar wacana. Sebab, perseroan masih harus memperhitungkan beberapa hal lain.

"Itu masih tahap wacana. Sekarang kan Dana Pihak Ketiga (DPK) masih cukup bagus, sehingga belum ada kepastian terkait hal tersebut," ujar Sulaiman.

(Baca juga: Dirut Mandiri: Kepastian Pendanaan Proyek LRT Baru dari Bank BUMN)

Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas menjelaskan, masih belum memiliki target berapa besar obligasi yang akan diterbitkan dan batas waktu penerbitannya. “Jadi, nomer satu (yang perlu dikaji) perlu tidak sih (obligasi), sehingga jumlahnya kami masih belum tau," ujarnya

Padahal, sebelumnya, Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo menungkapkan, investor asing terbuka dan menaruh minat terhadap surat utang korporasi Indonesia berdenominasi rupiah yang diterbitkan di pasar luar negeri.

Hal tersebut terungkap dalam pertemuan informal antara sejumlah investor global dengan direksi bank terbesar di Indonesia ini di London dan Singapura sekitar dua bulan lalu.

Menurut dia, minat investor asing itu didukung oleh mulai stabilnya pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS. “Oleh karena itu kami ingin coba dorong untuk menerbitkan obligasi korporasi global dalam denominasi rupiah,” ujar Kartika kepada Katadata dalam sebuah wawancara khusus di Jakarta Selatan, baru-baru ini. 

Reporter: Miftah Ardhian