Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berencana menggelar pemilihan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Kamis (8/6) malam ini. Sejumlah anggota Komisi Keuangan mengaku belum mendapat arahan fraksi mengenai kandidat-kandidat yang bakal dipilih. Namun, beberapa di antaranya mengisyaratkan Wimboh Santoso sebagai calon kuat Ketua OJK.
Anggota Komisi Keuangan dari Fraksi Partai Nasional Demokrat Jhonny G. Plate mengatakan, Ketua OJK terpilih harus memiliki keunggulan di bidang makroprudensial, kedekatan dengan otoritas fiskal, serta kemampuan membangun hubungan dengan negara lain dan lembaga internasional. Adapun Wimboh dinilainya memiliki kelebihan tersebut.
“Wimboh (punya kelebihan) makroprudensial dan (hubungan dengan) internasional. Terus terang saja, OJK itu harus juga punya hubungan makroprudensial dan (hubungan baik dengan) otoritas fiskal dan dengan lembaga internasional,” kata Jhonny saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (8/6). (Baca juga: Ikut Seleksi Calon Bos OJK, Wimboh Janjikan Sanksi 'Shock Therapy')
Ia menjelaskan, aspek hubungan baik dengan negara-negara lain menjadi salah satu kualitas yang dicari lantaran Indonesia akan menjalankan kerja sama global pertukaran data secara otomatis (Automatic Exchange of Information/AEoI) terkait pajak. Data yang bakal dipertukarkan di antaranya data nasabah dari industri keuangan yang diawasi oleh OJK.
"Kami akan pilih yang sesuai dengan kebutuhan OJK saat ini. Ada Automatic Exchange of Information yang berarti hubungan kita dengan negara lain (itu penting). Jadi, (akan pilih) yang paham itu," ujar dia. (Baca juga: Saingan dengan Sigit, Wimboh Tepis Tawaran Posisi Selain Ketua OJK)
Meski tampak condong ke Wimboh, namun ia mengatakan baik Wimboh maupun kandidat Ketua OJK lainnya yaitu Sigit Pramono memiliki kualitas dan kelebihan masing-masing. “Bidang-bidang makroprudensial Pak Sigit luas juga,” kata dia.
Sebelumnya, Anggota Komisi Keuangan dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Elviana juga menyinggung soal banyaknya dukungan untuk Wimboh. Namun, ia menduga kandidat Ketua OJK tidak akan menang telak dalam pemilihan.
"Kalau teman-teman (Komisi Keuangan) pro ke Wimboh mungkin mereka yakin (dengan kemampuan Wimboh). Tapi saya lihat (kandidat Ketua OJK) itu paling menang tipis-tipis," ucapnya. Ia pun mengisyaratkan tak akan mengalirkan dukungan untuk Wimboh yang lama berkarier di BI.
Ia menilai kandidat Ketua OJK yang terpilih sebaiknya bukan dari kalangan birokrat. “Kalau bisa, saya tidak mau dia bersentuhan dengan birokrasi. Kan dia harus bisa selesaikan tugas-tugas yang missing di BI (Bank Indonesia),” ujar dia. (Baca juga: Sigit Pramono Janji OJK Berhemat Agar Pungutan Industri Tak Naik)
Wimboh tercatat pernah menduduki posisi Direktur Direktorat Pengaturan Perbankan BI periode 2010 - 2012 dan Kepala BI perwakilan New York pada 2012. Saat ini, Wimboh menjabat Komisaris Utama di Bank Mandiri. Di sisi lain, Sigit merupakan bankir senior, yang pernah menjadi Direktur Utama BII dan BNI, serta 10 tahun menjabat Ketua Perhimpunan Bank-Bank Nasional (Perbanas).
Sementara itu, Anggota Komisi Keuangan dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hendrawan Supratikno enggan bicara terlalu jauh soal kandidat ketua yang bakal dipilihnya. Lagipula arahan fraksi juga belum terang. “Kalau normatif ya 50:50. Tapi arah anginnya ke mana kalau politik itu mengandung unsur surprise (kejutan) untuk memberi kejutan posisi tawar. Jual sekarang tidak laku nanti," ucapnya.
Adapun mekanisme pemilihan, diharapkan Jhonny berlangsung dinamis. Ia berharap pemilihan bisa dilakukan dengan musyawarah mufakat terlebih dulu. Jika tidak ada kata sepakat, baru menentukan pilihan melalui mekanisme suara terbanyak (voting). (Baca juga: Pilih Dewan Komisioner OJK, DPR Ogah Ikuti Skema Usulan Jokowi)