Danai Proyek LRT, Adhi Karya Terbitkan Obligasi Rp 3,5 Triliun

Arief Kamaludin | Katadata
24/5/2017, 18.42 WIB

PT Adhi Karya (Persero) Tbk membidik dana Rp 3,5 triliun dari penerbitan obligasi berkelanjutan II tahap I 2017. Selain untuk modal membangun Light Rail Transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok,  Bekasi (Jabodebek), dana itu akan digunakan untuk memperkuat entitas anak usaha Adhi Karya.

"Misal sampai akhir Desember ini diminta menyiapkan dana (untuk LRT), maka kami siapkan salah satunya dari obligasi ini," kata Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto dalam Investor Gathering Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Tahap I di Jakarta, Selasa (24/5).

(Baca juga: Kemenkeu Kaji Skema Penjaminan Pendanaan Proyek LRT)

Mengenai progres pembangunan LRT, Budi mengatakan bahwa saat ini pembangunan fisiknya telah mencapai 15 persen. Perseroan sendiri disebut Budi telah merogoh kocek hingga Rp 3,5 triliun untuk membangun proyek ini. "Ini untuk pier (tiang) yang kami tanam dan pasang semua," kata Budi.

Sedangkan Direktur Keuangan Adhi Karya Haris Gunawan menjelaskan obligasi berkelanjutan II tahap I ini memiliki jangka waktu lima tahun sejak tanggal emisi dimulai. Ada pun indikasi kisaran bunga per tahun mencapai 8,75 hingga 9,5 persen serta dibayarkan tiap triwulan.

Secara total, Adhi Karya menargetkan obligasi yang diterbitkan bisa mencapai Rp 5 triliun. Namun dia belum bisa memberitahu kapan sisa penerbitan surat utang tersebut dilanjutkan.

(Baca juga:  Jokowi Keluhkan Proyek Kereta Cepat Belum Jalan Karena Ribut Terus)

"Sedangkan PT Bahana Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, serta PT Mandiri Sekuritas juga telah ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi kami tahap pertama," katanya.

Di kesempatan terpisah, Wakil Pemimpin Divisi BUMN dan Institusi BNI Benny Yoslim mengatakan, pihaknya masih menunggu kepastian skema pembiayaan LRT yang ditetapkan pemerintah. Mengenai besaran bunga, pihaknya perlu merumuskan dulu formula pembiayaan termasuk tenor yang disediakan atau ditargetkan pemerintah.

"Tapi kami pastikan BNI siap ikut biayai infrastruktur pemerintah," katanya.